TATA SURYA
Sampai saat ini,proses
terbentuknya bentikan jagad raya dan tata surya masih merupakan suatu
misteri.Berbagai teori dan hipotensis banyak dikemukakan oleh para ahli untuk
menjawab misteri tersebut.Beberapa teori tersebut di antaranya hipotesis
nebula,planetesimal,teori pasang,dan teori Lyttleton.
Hipotesis
Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel
Swedenborg tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775.
Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara
independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis
Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa
kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula,
dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya
menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut
memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa
terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es
terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut
memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet
luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari
planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.
Hipotesis
Planetisimal
Gbr. Thomas C. Chamberlin
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh
Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis
planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang
lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan
matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan
matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali
dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan
spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik
kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi
benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang
besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu
dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi
komet dan asteroid.
Hipotesis
Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan
oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya
bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan
tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh
gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.
Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang
sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry
Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
Hipotesis
Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom
Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis
kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang
berputar membentuk cakram raksasa.
Hipotesis
Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred
Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata
Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang
salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.
Termonologi
Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga
daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk
asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat
empat gas planet raksasa. Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian terluar Tata
Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui
Neptunus. Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat
diklasifikasikan dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata
Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari matahari dan mempunyai massa
cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan orbitnya dengan
menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini,
Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, dan Neptunus. Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak
dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper. Planet kerdil adalah
benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi matahari, mempunyai massa yang
cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah
sekitarnya. Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil:
Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris. Objek lain yang mungkin akan
diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet
kerdil yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya disebut
"plutoid". Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari matahari
adalah benda kecil Tata Surya. Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es,
dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu
digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K),
sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya
bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian
dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom
hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata
Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air,
metana, amonia dan karbon dioksida, memiliki titik lebur sekitar ratusan
derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit
planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang
sering disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang
terletak di dekat orbit Neptunus. Istilah volatiles mencakup semua bahan
bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es;
tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau
gas di berbagai bagian
Pengertian Tata Surya
Pengertian tata surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri
atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh
gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid,
komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam,
sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk
Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh
yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan
komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi.
Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa
mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang
dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi
eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari dikategorikan ke dalam
bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa
menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada
di dalam galaksi Bima Sakti, matahari termasuk cukup besar dan cemerlang.
Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah
grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap
suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang.
Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama,
dan matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang
yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan
bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum. Dipercayai bahwa
posisi matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup"
dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi
nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya,
tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi
I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam
semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada
hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan
dengan bintang "populasi II".
Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan
helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak.
Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam
semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang
tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai
kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan
mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena
terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.
Medium Antar
Planet
Disamping cahaya, matahari juga secara
berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal
sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada
kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer)
yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA. Kesemuanya ini disebut
medium antarplanet. Badai geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan
matahari (solar flares) dan pengeluaran massa korona (coronal mass ejection)
menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur
terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer (heliospheric current
sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari
terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi
berinteraksi dengan angin matahari. Venus dan Mars yang tidak memiliki medan
magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin
matahari dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora, yang dapat
dilihat dekat kutub magnetik bumi. Heliosfer juga berperan melindungi Tata
Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet
planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik
pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan
pada skala waktu yang sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam
Tata Surya sendiri adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar.
Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah
mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak
di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini
kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang disebabkan oleh
interaksi dengan planet-planet. Daerah kedua membentang antara 10 SA sampai
sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di
dalam Sabuk Kuiper.
Tata Surya
Bagian Dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup
planet kebumian dan asteroid. Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek
dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari, radius dari
seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan Saturnus.
Planet-planet Bagian Dalam
Empat planet bagian dalam atau planet kebumian
(terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak
mempunyai atau tidak mempunyai bulan dan tidak mempunyai sistem cincin.
Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi,
seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan
nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars)
memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan
tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di
antara matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.
Merkurius
Merkurius (0,4 SA) adalah planet terdekat dari
matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki
satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui
adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada
perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri
dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari.
Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat
diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah
terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya
terhambat oleh energi awal matahari.
Venus
Venus (0,7 SA) berukuran mirip bumi (0,815 massa
bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal
dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan
tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih
padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas
dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas
rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis
Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet
yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari
gunung berapi.
Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan
terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan
satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang
cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan
satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi
sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh
keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu
satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata
Surya.
Mars
Mars (1,5 SA) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus
(0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya
adalah karbo dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa
seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan
aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna
merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua
satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang
terjebak gravitasi Mars.
Tata Surya
bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas
raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet. Banyak komet
berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di daerah ini.
Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia,
metan, yang sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan)
yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.
Planet-planet
luar
Keempat planet luar, yang disebut juga planet raksasa
gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup 99 persen
massa yang mengorbit matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung
hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar.
Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa
es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem cincin
Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.
Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah
2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah
hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya
beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan
Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat
yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan
planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang
merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem
cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi
atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya
seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet
ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60
satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di
antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir
terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan
merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup
berarti.
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi,
adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini
memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan bujkuran poros
90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin
dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas.
Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania,
Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari
Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet
ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus.
Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya
aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit
besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi
beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda
ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.
Pengertian
asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan
planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut
juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang pertama
adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus
adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang
berbentuk lonjong.
Sabuk
asteroid
Asteroid secara umum adalah obyek Tata Surya yang
terdiri dari batuan dan mineral logam beku. Sabuk asteroid utama terletak di
antara orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari,
diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal
karena pengaruh gravitasi Yupiter. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan
kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar,
diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata Surya. Beberapa asteroid seperti
Vesta dan Hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti
telah mencapai kesetimbangan hidrostatik. Sabuk asteroid terdiri dari
beribu-ribu, mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun
demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu
massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin
menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter
antara 10 dan 10-4 m disebut meteorid.
Kelompok
asteroid
Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi kelompok dan
keluarga asteroid bedasarkan sifat-sifat orbitnya. Bulan asteroid adalah
asteroid yang mengedari asteroid yang lebih besar. Mereka tidak mudah dibedakan
dari bulan-bulan planet, kadang kala hampir sebesar pasangannya. Sabuk asteroid
juga memiliki komet sabuk utama yang mungkin merupakan sumber air bumi.
Asteroid-asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5 Yupiter (daerah gravitasi
stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet), sebutan
"trojan" sering digunakan untuk objek-objek kecil pada Titik
Langrange dari sebuah planet atau satelit.
Kelompok Asteroid Hilda terletak di orbit resonansi
2:3 dari Yupiter, yang artinya kelompok ini mengedari matahari tiga kali untuk
setiak dua edaran Yupiter.Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid
liar, yang banyak memotong orbit-orbit planet planet bagian dalam.
Ceres
Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk
asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit
kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk
menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada
abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an setelah
observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi. Ceres direklasifikasi
lanjut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil.
Komet
Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya
berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini
memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di
planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat
sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari
menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan
koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata
telanjang. Bagian-bagian komet, yaitu:
1) inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi
padat tersusun dari debu dan gas.
2) koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3) ekor komet, yaitu bagian yang memanjang Komet
berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun.
Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan
tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan
komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak
kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk
tunggal. Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata
Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit. Komet tua
yang bahan volatilesnya telah habis karena panas matahari sering dikategorikan
sebagai asteroid. Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,
tetapi harus dengan menggunakan teleskop. Komet yang terkenal adalah komet
Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun
sekali. Komet sering disebut sebagai bintang berekor.
Meteorid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat
banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung
unsur besi dan nikel. Batuan-batuan ini masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh
gravitasi bumi. Gesekan dengan atmosfer bumi menghasilkan panas yang membakar
habis batuan-batuan itu sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Batuan-batuan
atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar
sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Adapun batuan-batuan yang
tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit. Ada sebuah
meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat besar hingga
membentuk sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer. Contoh
meteorit dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.
Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi.
Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan
dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan
demikian bulan mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada
di dalam tata surya tersusun secara rapi. Selama bergerak benda-benda itu tidak
saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya gravitasi pada
masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang
menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya gravitasi. Bulan
adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar
ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya
Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Jarak rata-rata
Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter
Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat
diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan
tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi
Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit),
dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas
terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan
dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa
Bumi.Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya
satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron
menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.Di bulan tidak terdapat udara
ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh
hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan
tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia
jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan
diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga
menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan. Bulan adalah satu-satunya
benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Program Apollo milik
Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan
enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972
Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros
semi-majornya lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus
(30 SA). Centaur terbesar yang diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter
250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai
komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati matahari.
Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper
sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran
keluar yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the
scattered disc).
Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan
sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara
30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa
objek Kuiper yang terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin akan
diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat
sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi
diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi. Banyak
objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar
bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa dibagi menjadi
"sabuk klasik" dan resonansi. Resonansi adalah orbit yang terkait
pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu
untuk setiap dua). Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk
klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan
terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA. Anggota dari sabuk klasik
diklasifikasikan sebagai cubewanos, setelah anggota jenis pertamanya ditemukan
(15760) 1992QB1
Pluto dan
Charon
Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil,
adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun
1930, benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan, definisi ini diganti
pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki
kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan
berjarak 29,7 SA dari matahari pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus)
sampai 49,5 SA pada titik aphelion. Tidak jelas apakah Charon, bulan Pluto yang
terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai satelit atau menjadi sebuah
planet kerdil juga. Pluto dan Charon, keduanya mengedari titik barycenter
gravitasi di atas permukaannya, yang membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda.
Dua bulan yang jauh lebih kecil Nix dan Hydra juga mengedari Pluto dan Charon.
Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3:2 resonansi dengan Neptunus,
yang berarti Pluto mengedari matahari dua kali untuk setiap tiga edaran
Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki resonansi yang sama disebut
plutino.
Haumea dan
Makemake
Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata
45,79 SA) adalah dua objek terbesar sejauh ini di dalam sabuk Kuiper klasik.
Haumea adalah sebuah objek berbentuk telur dan memiliki dua bulan. Makemake
adalah objek paling cemerlang di sabuk Kuiper setelah Pluto. Pada awalnya
dinamai 2003 EL61 dan 2005 FY9, pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai
planet kerdil. Orbit keduanya berinklinasi jauh lebih membujur dari Pluto (28°
dan 29°) dan lain seperti Pluto, keduanya tidak dipengaruhi oleh Neptunus,
sebagai bagian dari kelompok Objek Sabuk Kuiper klasik.
Piringan
tersebar
Piringan tersebar (scattered disc) berpotongan dengan
sabuk Kuiper dan menyebar keluar jauh lebih luas. Daerah ini diduga merupakan
sumber komet berperioda pendek. Objek piringan tersebar diduga terlempar ke
orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi awal
Neptunus. Kebanyakan objek piringan tersebar (scattered disc objects, atau SDO)
memiliki perihelion di dalam sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA
dari matahari. Orbit OPT juga memiliki inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan
sering hampir bersudut siku-siku.
Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar
hanya sebagai bagian dari sabuk Kuiper dan menjuluki piringan tersebar sebagai
"objek sabuk Kuiper tersebar" (scattered Kuiper belt objects).
Eris
Eris (rata-rata 68 SA) adalah objek piringan tersebar
terbesar sejauh ini dan menyebabkan mulainya debat tentang definisi planet,
karena Eris hanya 5%lebih besar dari Pluto dan memiliki perkiraan diameter
sekitar 2.400 km. Eris adalah planet kerdil terbesar yang diketahui dan memiliki
satu bulan Dysnomia. Seperti Pluto, orbitnya memiliki eksentrisitas tinggi,
dengan titik perihelion 38,2 SA (mirip jarak Pluto ke matahari) dan titik
aphelion 97,6 SA dengan bidang ekliptika sangat membujur.
Daerah terjauh Titik tempat Tata Surya berakhir dan
ruang antar bintang mulai tidaklah persis terdefinisi. Batasan-batasan luar ini
terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah: angin matahari dan gravitasi
matahari. Batasan terjauh pengaruh angin matahari kira kira berjarak empat kali
jarak Pluto dan matahari. Heliopause ini disebut sebagai titik permulaan medium
antar bintang. Akan tetapi Bola Roche Matahari, jarak efektif pengaruh
gravitasi matahari, diperkirakan mencakup sekitar seribu kali lebih jauh.
Heliopause
Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah. Awan
angin yang bergerak pada kecepatan 400 km/detik sampai menabrak plasma dari
medium ruang antarbintang. Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang
kira kira terletak di 80-100 SA dari matahari pada daerah lawan angin dan sekitar
200 SA dari matahari pada daerah searah jurusan angin. Kemudian angin melambat
dramatis, memampat dan berubah menjadi kencang, membentuk struktur oval yang
dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip seperki ekor komet, mengulur
keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih
jauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus
benturan terminasi ini dan memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari
matahari. Batasan luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik tempat angin
matahari berhenti dan ruang antar bintang bermula. Bentuk dari ujung luar
heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium
antar bintang dan juga medan magnet matahari yang mengarah di sebelah selatan
(sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan
lebih jauh daripada hemisfer selatan.
Selebih dari heliopause, pada jarak sekitar 230 SA,
terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang ditinggalkan matahari
seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti. Sejauh ini belum ada kapal luar
angkasa yang melewati heliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi
ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan
menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali
data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada itu, sebuah tim yang
dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang akan
khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.
Awan Oort
Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa
berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya
merupakan sumber komet berperioda panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada
jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87
tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian
dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan
Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti
tabrakan, effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya
pasang yang didorong Bima Sakti.
Sedna
Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda
kemerahan mirip Pluto dengan orbit raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA
pada perihelion dan 928 SA pada aphelion dan berjangka orbit 12.050 tahun. Mike
Brown, penemu objek ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna tidak merupakan
bagian dari piringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu
jauh dari pengaruh migrasi Neptunus. Dia dan beberapa astronom lainnya
berpendapat bahwa Sedna adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru, yang
mungkin juga mencakup 2000 CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA,
aphelion pada 415 SA, dan berjangka orbit 3.420 tahun. Brown menjuluki kelompok
ini "Awan Oort bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui proses
yang mirip, meski jauh lebih dekat ke matahari. Kemungkinan besar Sedna adalah
sebuah planet kerdil, meski bentuk kebulatannya masih harus ditentukan dengan
pasti.
Batasan-batasan
Banyak hal dari Tata Surya kita yang masih belum
diketahui. Medan gravitasi matahari diperkirakan mendominasi gaya gravitasi
bintang-bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya (125.000 SA). Perkiraan
bawah radius Awan Oort, di sisi lain, tidak lebih besar dari 50.000 SA.
Sekalipun Sedna telah ditemukan, daerah antara Sabuk Kuiper dan Awan Oort,
sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA, bisa dikatakan belum
dipetakan. Selain itu, juga ada studi yang sedang berjalan, yang mempelajari
daerah antara Merkurius dan matahari. Objek-objek baru mungkin masih akan
ditemukan di daerah yang belum dipetakan.
Lokasi Tata
Surya di dalam galaksi Bima Sakti
Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah
galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki
sekitar 200 milyar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral
galaksi yang disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan
28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi
pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka
225-250 juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata
Surya. Apex matahari, arah jalur matahari di ruang semesta, dekat letaknya
dengan konstelas Herkules terarah pada posisi akhir bintang Vega.
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting
dalam evolusi kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran
dengan kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi
sangat jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki
konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap
kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang
memungkinkan evolusi kehidupan. Tata Surya juga terletak jauh dari daerah padat
bintang di pusat galaksi. Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang
yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda di Awan Oort dan menembakan
komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan
yang merusak kehidupan di Bumi. Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga
mempengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun demikian, para
ilmuwan berhipotesa bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah
mempengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan melemparkan
pecahan-pecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu radiasi atau
bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda mirip komet.
Daerah
lingkungan sekitar
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah
sesuatu yang dinamai Awan Antarbintang Lokal (Local Interstellar Cloud, atau
Local Fluff), yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung
Lokal (Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang.
Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium
antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh
ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova
yang belum lama terjadi. Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km)
dari matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah
sistem kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha
Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan matahari, sedangkan
Centauri C adalah kerdil merah (disebut juga Proxima Centauri) yang mengedari
kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya. Bintang-bintang terdekat
berikutnya adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya),
Wolf 359 (7,8 tahun cahaya) dan Lalande 21185 (8,3 tahun cahaya). Bintang
terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius, sebuah bintang
cemerlang dikategori 'urutan utama' kira-kira bermassa dua kali massa matahari,
dan dikelilingi oleh sebuah kerdil putih bernama Sirius B. Keduanya berjarak
8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun
cahaya adalah sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8 (8,7 tahun cahaya)
dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya). Bintang tunggal
terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang terletak 11,9 tahun cahaya.
Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat matahari, tetapi kecemerlangannya
(luminositas) hanya 60%.Planet luar Tata Surya terdekat dari matahari, yang
diketahui sejauh ini adalah di bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang
sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan mathari. Letaknya sekitar 10,5
tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon Eridani
b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk
bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.
A. Meteor
Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah
atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan
udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut
menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti
bintang jatuh.
B. Meteorit
Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan
kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena
sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan
sebagainya.
C. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari.
Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet
biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan
memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.
D. Satelit
Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang
memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya
secara bersama-sama mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang
dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit
palapa, satelit b1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia yang digunakan
untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi, mata-mata, riset, dan lain
sebagainya.
E. Bintang
Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki
ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang
terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet
anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter,
saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.
F. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang
sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun
dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap
hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai
bintang fajar.
Bumi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata
Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit).
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan
stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan
suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim
setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425
hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510
juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter
kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan
berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer.
Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet
lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami
yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78%
nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang
terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C,
diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu
diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi
bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85
kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5
kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui
pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa
bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung
Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di
samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau
Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut
Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Proses Pembentukan Bumi
2:38 PM Roz 2 comments
Sebelum itu, mari kita pahami pengertian Bumi:
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk
hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas
beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda,
mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan
sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata
surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama
ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak
mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah
yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena
itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata
surya kita.
Setelah memahaminya, inilah proses pembentukan bumi dari
beberapa teori:
1.Theory Big
bang
Teori ini adalh yang paling terkenal gan.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi
berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan
kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar
berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut
raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk
galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun,
nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami
proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap
dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan
belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan
terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan
tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti
dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan
cuaca.
2. Teori
Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak
berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18
para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang
dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka
terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di
jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya
tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan
berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi
kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata
surya.
3. Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori
Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini
mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu
ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan
terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari
asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar
dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang
padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi
planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya
planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat
panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka
terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun
tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
4. Teori
Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu
masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan
dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika
sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati
matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada
tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung
tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar
yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah
bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas
dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada
bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya,
sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk
tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami
proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet
kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu
masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar
kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek.
Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada
tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom
materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang
berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam
membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar
dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
5. Teori
Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A
Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar.
Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka
sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan
bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan
mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang
meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula
membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk
dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa
meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai
dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam
beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi.
ENGLISH
THE SOLAR
Until recently, the formation process bentikan
universe and solar system is still a theory and hipotensis
misteri.Berbagai often raised by experts to answer the mystery of which
the theory tersebut.Beberapa nebula hypothesis, planetesimal, the theory
of tides, and the theory of Lyttleton.
Nebula Hypothesis
Nebular hypothesis was first suggested by Emanuel Swedenborg in 1734 and refined by Immanuel Kant in 1775. A similar hypothesis was developed by Pierre Marquis de Laplace independently in 1796. This hypothesis, which is better known as the
Kant-Laplace nebula hypothesis, states that at the initial stage, the
Solar System is still a giant fog. The mist is formed of dust, ice, and gas called nebulae, and the element that most of the hydrogen gas. Its gravitational force causes the fog was shrinking
and turning in a particular direction, the temperature of heat haze, and
eventually became a giant star (the sun). The sun continues to shrink and the giant spinning faster and faster, and the gas rings and ice thrown around the sun. Due to gravity, these gases condense along with a decrease in temperature and form planets and outer planets. Laplace argued that the form of almost circular orbits of the planets is a consequence of their formation.
Hypothesis Planetisimal
Fig. Thomas C. Chamberlin
Planetisimal hypothesis first put forward by Thomas C. Chamberlin and Forest R. Moulton in 1900. Planetisimal hypothesis that our Solar System formed
as a result of another star passing close enough to the sun, in the
early formation of the sun. The closeness of the result in a bulge on the surface
of the sun, and with the internal processes of the sun, pull the
material over and over again from the sun. Gravitational effects lead to the formation of the two stars spiral arms extending from the sun. While most of the material drawn back, the rest will
remain in orbit, it cools and solidifies, and becomes small objects
which they call planetisimal and some as large as a protoplanet. The objects collide from time to time and form the
planets and the moon, while the remains of other materials to be comets
and asteroids.
Star Tidal Hypothesis
Tidal hypothesis first put forward by James Jeans in 1917. Planets are considered to form due to the approach of another star to the sun. Circumstances which almost collided causing a large
amount of material attraction of the sun and other stars by the tidal
forces with them, which is then condensed into planets. But astronomers Harold Jeffreys in 1929 denied that such a collision was nearly impossible happen. Similarly, astronomer Henry Norris Russell objected on the hypothesis.
Condensation hypothesis
Condensation hypothesis originally put forward by the Dutch astronomer named GP Kuiper (1905-1973) in 1950. Hypothesis to explain the condensation of the solar system formed from a giant ball that spin fog forming a giant disc.
Twins star hypothesis
Binary star hypothesis originally put forward by Fred Hoyle (1915-2001) in 1956. The hypothesis suggests that our solar system was
once a two star similar in size and adjacent to one of them exploded
leaving small pieces. Flakes were trapped by the gravity of stars that do not explode and start surrounding him.
Termonologi
Informally, the Solar System can be divided into three regions. The inner Solar System includes the four terrestrial planets and the main asteroid belt. In the more remote areas, the outer Solar System, there are four gas giant planets. Since the discovery of the Kuiper Belt, the outer
solar system are considered separate areas covering all the different
objects beyond Neptune. Dynamically and physically, objects orbiting the sun
can be classified into three groups: planets, dwarf planets and small
solar system objects. The planet is a body that encircle the sun and have a
large enough mass to form a sphere of self and has cleared its orbit by
incorporating all the small objects in the vicinity. By this definition, our solar system has eight planets: Mercury, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturn, and Neptune. Pluto's planetary status has been removed because it can not clean the orbits of Kuiper Belt objects. Dwarf planet is a celestial body is not a satellite
around the sun, has sufficient mass to form the dots themselves, but
have not been able to clean the surrounding area. According to this definition, our solar system has a five dwarf planets: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, and Eris. Other objects which may be classified as dwarf planets are: Sedna, Orcus, and Quaoar. Dwarf planets that have orbits in the trans-Neptune is usually called a "plutoid". The rest of the other objects that orbit the sun is the next small solar system objects. Planetary scientist use the term gas, ice, and rocks to Describe a class of substances contained in the Solar System. Stone is used to name the dotted high melting material (greater than 500 K), for example silicates. These rocks are very common ingredient found in the
inner Solar System, is the fundamental building blocks of almost all the
major terrestrial planets and asteroids. Gas is dotted materials such as low melting atomic
hydrogen, helium, and noble gases, these materials dominate the central
region of the Solar System, which is dominated by Jupiter and Saturn. While the ice, such as water, methane, ammonia and carbon dioxide, has a melting point of about hundreds of degrees kelvin. This material is the main component of most of the satellites of giant planets. He is also a major component of Uranus and Neptune
(which is often called "ice giants"), and various small objects located
near the orbit of Neptune. The term includes all volatiles boiling material is
low (less than a hundred kelvin), which includes gas and ice; depending
on the temperature, 'volatiles' can be found as ice, liquid, or gas in
various parts
Understanding the Solar System
Understanding of the solar system
Solar System is a collection of heavenly bodies consisting of a star called the Sun and all the objects bound by gravity. The objects include eight known planets with
elliptical orbits, five dwarf planets / dwarf, 173 natural satellite
that has been identified, and millions of celestial objects (meteors,
asteroids, comets) others. Solar System is divided into the Sun, the inner four
planets, asteroid belt, the four outer planets, and in the outer portion
of the Kuiper belt and scattered disc. Oort cloud is estimated to lie in the areas furthest away about a thousand times beyond the outermost part.
Sun
The sun is the main star of the Solar System and is a major component of this solar system. 332 830 This star-sized mass of the earth. This large mass causes the density of the nucleus is
large enough to be able to support the sustainability of nuclear fusion
and give off tremendous amounts of energy. Most of this energy is radiated into space in the form of radiation eletromagnetik, including the optical spectrum. The sun categorized into a yellow dwarf star (type
GV) are mid-sized, but the name could lead to misunderstandings, as
compared with stars in the Milky Way galaxy, the sun including a large
and bright enough. Stars are classified by the Hertzsprung-Russell
diagram, a graph illustrating the relationship value of the luminosity
of a star of surface temperature. In general, the hotter star will be more brilliant. The stars that follow the pattern is said to be
located on the main sequence, and the sun was right in the middle of
this series. However, the stars brighter and hotter than the sun is scarce, while the stars are much fainter and cooler are common. It is believed that the sun's position on the main
sequence is generally a "peak life" of a star, because the ending has
not been stored hydrogen for nuclear fusion. Currently the Sun is growing increasingly bright. In early life, the brightness is about 70 percent of kecermelangan now. The sun is metalisitas categorized as star of "population I". Stars are formed over the final category in the
evolution of the universe, so it contains more elements heavier than
hydrogen and helium ("metals" in astronomical designation) compared with
the star of "population II".
Elements heavier than hydrogen and helium nuclei are formed in the primordial stars that later exploded. The first generations of stars have become extinct before the universe could be filled by elements that are heavier. The oldest stars, contain very little metal, while the new star has a higher metal content. Metalitas high level is expected to have an important
influence on the formation of the solar system, since the formation of
planets is the result of clotting metal.
Medium Inter-Planet
Besides light, the sun also emits continuous bursts of charged particles (plasma) is known as the solar wind. Bursts of these particles spread out at a speed of
approximately 1.5 million kilometers per hour, creating a thin
atmosphere (heliosfer) that penetrated at least as far as the solar
system 100 SA. All of this is called the interplanetary medium. Geomagnetis storm on the surface of the sun, like the
blast of the sun (solar flares) and coronal mass expenditure (coronal
mass ejection) results in impaired heliosfer, creating space weather. The largest structure of the flow sheet named
heliosfer heliosfer (Heliospheric current sheet), a spiral that occurs
because the sun's magnetic rotational motion of the interplanetary
medium. Earth's magnetic field prevents the earth's atmosphere interacts with the solar wind. Venus and Mars has no magnetic field, the atmosphere was eroded out into space. The interaction between the solar wind and Earth's
magnetic field causes the aurora, which can be seen near the magnetic
poles of the earth. Heliosfer also serves to protect the solar system from cosmic rays originating outside the solar system. The magnetic field of planets add further protection role. Density of cosmic rays in the interstellar medium and
the power of the sun's magnetic field changes on time scales very long,
so the degree of cosmic radiation in the solar system itself is varied,
although it is not known how much. Interplanetary medium is also home to its being at least two disc-like regions containing cosmic dust. The first, a cloud of dust the zodiac, located in the inner Solar System and is the cause of the zodiac light. It might have formed from collisions in the asteroid belt caused by the interaction with the planets. The second region extends from 10 to about 40 SA SA,
and may be caused by a collision that is similar but occurs in the
Kuiper Belt.
Inner Solar System
The inner Solar System is a common name that includes the terrestrial planets and asteroids. Primarily made of silicate and metal, the object of
the inner Solar System melingkup close to the sun, the radius of the
entire region is shorter than the distance between Jupiter and Saturn.
The Inner Planets
The four inner planets or the terrestrial planets
(terrestrial planets) has a composition of the solid rock, almost did
not have or do not have a month and do not have a ring system. Composition of these planets is particularly high
melting point minerals such as silicates that form the crust and the
sheath, and metals such as iron and nickel that make up the core. Three of these four planets (Venus, Earth and Mars)
have an atmosphere, all with meteor craters and tectonic surface
properties such as volcanoes and broken valley. The planet is located between the sun and the Earth (Mercury and Venus) is also called inferior planets.
Mercury
Mercury (0.4 AU) is the closest planet from the sun and also the smallest (0.055 Earth masses). Mercury has no natural satellites and geological
features in addition to the known craters meteoroids are lobed ridges or
rupes, possibly due to shrinkage in the early period of its history. Mercury's atmosphere is almost negligible composed of atoms that regardless of the surface due to solar wind bursts. The amount of iron core and thin crust of Mercury still can not be explained. According to the allegations of the outer layer of
the planet hypothesis apart after a collision of giants, and development
("accretion") fully inhibited by the initial energy of the sun.
Venus
Venus (0.7 AU) size similar to Earth (0.815 Earth masses). And like the earth, the planet has a thick blanket of
skin and silicate iron core, the atmosphere was too thick and has a
geological activity. However, this planet is drier than Earth and its atmosphere nine times denser than Earth's. Venus has no satellites. Venus is the hottest planet with a surface
temperature of 400 ° C, most likely due to the amount of greenhouse
gases contained in the atmosphere. Venus geologic activity has so far not been detected,
but because the planet has no magnetic field can prevent the endless
atmosphere, the suspected source of the Venus atmosphere from volcanoes.
Earth
Planet Earth is part of the largest and most
populous, the only one known to have geologic activity, and the only
planet known to have living creatures. Its a liquid hydrosphere is unique among the terrestrial planets and also the only planet that has plate tectonics observed. Earth's atmosphere is very different than other
planets, because it is influenced by the existence of living things that
produce 21% oxygen. Earth has one satellite, the moon, the only large satellite of terrestrial planets in the Solar System.
Mars
Mars (1.5 AU), measuring more than the Earth and Venus ketch (0.107 Earth masses). This planet has a thin atmosphere that is the main content of carbo dioxide. The surface of Mars is full of giant volcanoes such
as Olympus Mons and Valles Marineris valley such as cracks, shows
geological activity that continue to happen until only recently. Red color comes from rust color iron-rich soil. Mars has two tiny natural satellites (Deimos and Phobos) thought to be asteroids caught Mars gravity.
Outer Solar System
On the outside of our solar system are gas giants with their satellites the size of the planet. Many comets, including some short berperioda Centaur, also orbiting in this region. Dense bodies in this area contains a number of
volatiles (eg water, ammonia, methane, often called "ice" in planetary
science terminology) is higher than the inner rocky planets in the Solar
System.
The outer planets
These four outer planets, also called the gas giant
planet (gas giant), or a Jovian planet, covering 99 percent of the
overall mass orbiting the sun. Jupiter and Saturn are mostly hydrogen and helium; Uranus and Neptune have a greater proportion of ice. The astronomers suggest that both are categorized himself as a giant ice. These four gas giants all have rings, although only Saturn's ring system which can be seen easily from Earth.
Jupiter
Jupiter (5.2 AU), with 318 times the mass of Earth, is 2.5 times the mass of all other planets combined. The main content of the hydrogen and helium. Heat source in Jupiter led to some semi-permanent feature of the atmosphere, for example ribbon of cloud and Giant Red Spot. As far as Jupiter has 63 known satellites. The four largest, Ganymede, Callisto, Io, and Europa
reveal similarities with the terrestrial planets, such as volcanoes and
the hot core. Ganymede, the largest satellite in the Solar System, larger than Mercury.
Saturn
Saturn (9.5 AU) is known for its extensive ring
system, has some similarities to Jupiter, for example, the composition
of its atmosphere. Although Saturn is only 60% the volume of Jupiter,
the planet is only less than a third as heavy as 95 times the mass of
Jupiter or the Earth, making this planet a planet's least crowded
countries in the Solar System. Saturn has 60 satellites that are known so far (and 3
unconfirmed) two of which Titan and Enceladus, shows geological
activity, though largely made of ice. Titan is larger than Mercury and is the only satellite in the Solar System that has a significant atmosphere.
Uranus
Uranus (19.6 AU), which has 14 times the mass of the Earth, the planet is the lightest of the outer planets. These planets have orbits characteristic abnormalities. Uranus circle around the sun with bujkuran pivot 90 degrees on the ecliptic. This planet has a core that is very cold compared to other giant gas and emits little heat. Uranus has 27 known satellites, the largest being Titania, Oberon, Umbriel, Ariel and Miranda.
Neptune
Neptune (30 AU), although slightly smaller than Uranus, has 17 times the mass of the earth, thus making it more dense. The planet is radiating heat from the inside but not as much as Jupiter or Saturn. Neptune has 13 known satellites. The largest, Triton, active geology, and has geysers of liquid nitrogen. Triton is the only large satellite that orbits backwards direction (retrogade). Neptune is also accompanied by some of the minor planet in its orbit, called the Neptune Trojans. These objects have a 1:1 resonance with Neptune.
Definition of asteroid
Asteroids are celestial bodies like planets, which lies between the orbits of Mars and Jupiter. Planetoid or asteroid is called a dwarf planet. The largest asteroid Ceres and the first was discovered by Piazzi Giussepe (Italian astronomer). Icarus is one ever approached Earth asteroids with elliptical orbits.
Asteroid belt
Asteroids in general are objects of the Solar System which consists of frozen rock and metal minerals. The main asteroid belt located between Mars and
Jupiter's orbit, is between 2.3 and 3.3 AU from the sun, thought to be
remnants from the formation of the Solar System material that fails to
clot due to the gravitational influence of Jupiter. Gradations of size asteroid is hundreds of miles to the microscopic. All asteroids except Ceres is the largest, are classified as small solar system objects. Some asteroids such as Vesta and Hygiea may be
classified as dwarf planets if it proves to have achieved hydrostatic
equilibrium. Asteroid belt composed of many thousands, perhaps millions of objects with a diameter of one kilometer. However, the total mass of the main belt is not more than one-thousandth the mass of the earth. The main belt is not tight, space ship on a regular basis through this area without an accident. Asteroid with a diameter between 10 and 10-4 m are called meteoroids.
Groups of asteroids
In the main asteroid belt is divided into asteroid groups and families Based on the properties of its orbit. Asteroid moon is an asteroid that circle around the larger asteroids. They are not easily distinguished from the planets months, sometimes almost as big as her partner. Asteroid belt also has a main belt comets which may be the source of Earth's water. Trojan asteroids are located in the L4 or L5 points
of Jupiter (gravity stable area in the front and back of a planetary
orbit), as "trojan" is often used for small objects on Langrange point
of a planet or satellite.
Hilda Asteroid groups located in the 2:3 resonance
orbit of Jupiter, which means this group circle around the sun three
times for two circular setiak Yupiter.Bagian in the Solar System
asteroids are also filled with wild, a lot of cutting-orbit planets
orbit the inner planet.
Ceres
Ceres (2.77 AU) is the largest object in the asteroid belt and is classified as a dwarf planet. Its diameter is slightly less than 1000 km, large enough to have its own gravity to form a clot roundabout. Ceres considered a planet when it was discovered in
the 19th century, but is reclassified to an asteroid in the 1850s after
further observations discovered several asteroids anymore. Ceres was reclassified up in 2006 as a dwarf planet.
Comet
Comets are small Solar System bodies, usually just a few kilometers, and are made of volatile ice. These agencies have a high eccentricity orbit, its
perihelion generally located on the inner planets and the location of
his aphelia beyond Pluto. When a comet enters the inner Solar System, the close
distance from the sun causes the ice surface and berionisasi
bersumblimasi, resulting in coma, the long tail of gas and dust, which
can often be seen with the naked eye. The parts of the comet, namely:
1) nucleus of a comet, the comet is a small but solid composed of dust and gas.
2) a comma, the fog surrounding the core area.
3) the tail of a comet, that part which extends a short berperioda Comets have orbits survival of less than two hundred years. While the long berperioda comet has an orbit that lasted thousands of years. Comets are believed to come from the short berperioda
Kuiper Belt, whereas comets berperioda length, such as Hale-Bopp,
derived from the Oort Cloud. Many comet groups, such as the Kreutz Sungrazers, formed from the debris of a single parent. Partially hyperbolic comets orbiting mungking come
from outside the Solar System, but determining the exact orbital path is
difficult. Volatilesnya old comet material has been exhausted from the heat of the sun is often categorized as asteroids. Most comets are not visible to the naked eye, but must be using the telescope. Famous comet is Halley's comet discovered by Halley Edmunt. Comet in 76 years. Comets are often called shooting stars.
Meteoroids
A meteoroid is a small rocks very much and was hovering in space. These rocks contain many elements of iron and nickel. These rocks into Earth's atmosphere due to the influence of gravity. Friction with Earth's atmosphere produces heat that burns away the rocks before they could reach the earth's surface. Rocks or celestial bodies rubbing against the earth's
atmosphere and burned up before reaching the earth's surface are called
meteorites. The rocks do not burn down and up in the earth's surface are called meteorites. There's a meteorite that fell in Arizona, USA with a very large size to form a crater. The crater is called the Barringer Crater. Examples of meteorites can be seen at the Museum of Geology, Bandung.
Month
Months are celestial bodies that orbit the earth. Because the earth orbits the sun, the moon also orbits the sun along with the earth. In addition, the moon also rotates on its own axis. Thus the month has three movements at once. Celestial bodies in the solar system in a neatly arranged. During the moving objects that do not collide with each other. It happened because of the gravitational force on each of the celestial bodies. Thus, it can be said that that causes the movement of heavenly bodies regularly is the force of gravity. The moon is the only natural satellite of Earth, and is the largest natural satellite in the Solar System 5. The moon does not have its own light source and the light actually comes from the Moon reflected light of the Sun. The average distance from the Earth-Moon center to center is 384 403 km, about 30 times the diameter of Earth. Diameter of the Moon is 3474 km, slightly smaller than a quarter the diameter of Earth. This means that the volume of the Moon is only about 2
percent by volume of Earth and its gravitational pull on its surface
about 17 percent rather than the Earth's gravitational pull. The moon revolves around Earth once every 27.3 days
(orbital period), and periodic variations in the Earth-Moon system, the
Sun is responsible for the occurrence of the phases of the Moon is
repeated every 29.5 days (period sinodic).
The density of the Moon (3.4 g / cm ³) is lighter
than the density of the Earth (5.5 g / cm ³), while the mass of the Moon
is only 0.012 Bumi.Bulan mass is in sync with the Earth's orbit, this
led to only one side of the surface months which can be observed from
Earth. Synchronous orbit with the same rotation causes kala kala revolusinya.Di months there is no air or water. Terhasil many craters on the lunar surface is caused by a comet or asteroid hit. The absence of air and water on the moon cause the
absence of erosion that causes a lot of craters on the moon millions of
years old and still intact. Among the biggest is the Clavius crater with a diameter of 230 kilometers and as deep as 3.6 kilometers. A lack of air also causes no sound can be heard on the Moon. The moon is the only thing that ever visited the sky and landed humans. Apollo Program of the United States is the only manned missions to date, which made six manned landings between 1969 and 1972
Centaur
Centaur is an ice objects like comets majornya semi-axis greater than Jupiter (5.5 AU) and smaller than Neptune (30 AU). Is the largest known Centaur, Chariklo 10 199, diameter 250 km. The first findings Centaur, 2060 Chiron, also classified as comet (95P) as having a coma just as comets that approach the sun. Some astronomers classify as Centaurs Kuiper belt
object-to-the distribution of (inward-Scattered Kuiper belt objects),
along with the spreading out of place in the scattered disk
(outward-Scattered Scattered residents of the disc).
Kuiper Belt
The Kuiper Belt is a giant ring similar to the asteroid belt, but the main ingredient is ice. This belt lies between 30 and 50 SA, and consists of small solar system objects. However, some of the largest Kuiper objects, such as Quaoar, Varuna, and Orcus, may be classified as a dwarf planet. Scientists estimate there are about 100,000 Kuiper
belt objects with a diameter of more than 50 km, but the estimated total
mass of the Kuiper belt is only one-tenth the mass of the earth. Many Kuiper objects have multiple satellites, and most have orbits outside the field of eliptika.
Kuiper belt can be roughly divided into "classical belt" and resonance. Resonance is related to the orbit of Neptune (example: two orbits for every three orbits of Neptune or one for every two). Commencing with the first resonance of Neptune itself. Classical belt consists of objects that have no resonance with Neptune, and is located approximately 39.4 to 47.7 SA SA. Members of the classical belt is classified as cubewanos, after members of the first type is found (15 760) 1992QB1
Pluto and Charon
Pluto (an average of 39 SA), a dwarf planet, is by far the largest object in the Kuiper Belt. When discovered in 1930, this object is considered as
the ninth planet, this definition was replaced in 2006 with the
appointment of a formal definition of planet. Pluto has a fairly eccentric orbit inclination (17
degrees from the ecliptic plane) and is 29.7 AU from the sun at the
point prihelion (sejarak orbit of Neptune) to 49.5 SA at the point of
aphelia. It is unclear whether Charon, Pluto's largest moon, will continue to be classified as a satellite or a dwarf planet as well. Pluto and Charon, they circle around the point barycenter of gravity above the surface, making Pluto-Charon a double system. Two months is much smaller Nix and Hydra also explore Pluto and Charon. Pluto lies in the resonant belt and has a 3:2
resonance with Neptune, Pluto, which means circle around the sun twice
for every three Neptune circular. Kuiper belt objects whose orbits have the same resonance called plutino.
Haumea and Makemake
Haumea (average 43.34 SA) and Makemake (average 45.79 SA) is by far the two largest objects in the classical Kuiper belt. Haumea is an egg-shaped object and have a couple of months. Makemake is the brightest object in the Kuiper belt after Pluto. Was originally named 2003 EL61 and 2005 FY9, in 2008 and named a dwarf planet status. Orbit both longitudinal berinklinasi far from Pluto
(28 ° and 29 °) and others such as Pluto, the two are not influenced by
Neptune, as part of the classical Kuiper Belt Objects.
Scattered disc
Scattered disc (Scattered disc) intersects the Kuiper belt and spread out much wider. This area is thought to be the source of comets of short berperioda. Scattered disk objects allegedly hurled into orbit is
uncertain because the gravitational effect of the movement of the early
migration of Neptune. Most scattered disc objects (Scattered disc objects,
or SDO) has a perihelion in the Kuiper belt and apehelion nearly as far
as 150 AU from the sun. OPT Orbit also has a high inclination to the ecliptic plane and often nearly angular brackets.
Some astronomers classify the scattered disc only as
part of the Kuiper belt and scattered disc dubbed as "scattered Kuiper
belt objects" (Scattered Kuiper belt objects).
Eris
Eris (average 68 SA) is the largest scattered disk
objects so far and led to the start of debate on planet definition,
because Eris is only 5% larger than Pluto and has an estimated diameter
of about 2,400 km. Eris is the largest known dwarf planet and has one month Dysnomia. As Pluto, its orbit has high eccentricity, the
perihelion point of 38.2 AU (the distance of Pluto is similar to the
sun) and a point 97.6 SA aphelia with the ecliptic plane is
longitudinal.
The point where the furthest regions of the Solar System ends and interstellar space is not exactly defined start. Outer boundaries are formed from two separate compression force: the solar wind and the sun's gravity. Furthest limits the influence of the solar wind is approximately four times the distance between Pluto and the sun. Heliopause is known as the starting point in the interstellar medium. But the ball Roche sun, the effective distance of the
sun's gravitational influence, is estimated to include about a thousand
times farther.
Heliopause
Heliopause is divided into two separate parts. Wind clouds moving at a speed of 400 km / sec to hit a medium plasma from interstellar space. This collision occurred on the impact that
termination is located at approximately 80-100 AU from the sun and wind
on the opposite area of about 200 AU from the Sun on the downwind
direction. Then the wind slowed down dramatically, memampat and
turned into a tight, forming an oval structure known as the heliosheath,
the behavior is similar seperki comet's tail, stretched out as far as
40 SA in the opposite direction of the wind and many times even further
on the other side. Voyager 1 and Voyager 2 are reported to have
penetrated the termination of this collision and entered the
heliosheath, at distances of 94 and 84 AU from the sun. Outer limits of heliosfer, heliopause, the point where the solar wind stops and starts of interstellar space. Shape of the outer end of heliosfer likely influenced
the fluid dynamics of the interaction of the interstellar medium and
also the sun's magnetic field that leads to the south (thus giving form
to the northern hemisphere blunt at a distance of 9 SA, and much farther
than the southern hemisphere.
The rest of the heliopause, at a distance of about
230 SA, there is a conflict of arc, plasma wake left by the sun as
edarannya around the Milky Way. There was no space ships that pass through the
heliopause, so it is impossible to determine the condition of the local
interstellar space with certainty. NASA satellites are expected voyager will penetrate
the heliopause at about the coming decade and send back data rate of
radiation and the solar wind. In the meantime, a NASA-funded team has developed the
concept of "Vision Mission" that will specifically send a satellite
into heliosfer penjajak.
Oort cloud
By hypothesis, the Oort Cloud is a giant mass of ice
bertrilyun-trillion objects, comets are believed to be the source of
long berperioda. This cloud envelops the sun at a distance of about 50,000 AU (around 1 light-year) as far as 100 000 SA (1.87 light years). This area is believed to contain a comet that was thrown from the inner solar system as interaction with the outer planets. Oort cloud objects move very slowly and can be shaken
by rare situations such as collisions, the gravitational effect of the
star passes, or style of pairs of galaxies, tidal forces that pushed the
Milky Way.
Sedna
Sedna (525.86 average SA) is a reddish object with an
orbit similar to Pluto's highly elliptical giant, about 76 SA 928 SA at
perihelion and aphelia, and futures on the 12 050-year orbit. Mike Brown, the inventor of this object in 2003,
asserted that Sedna is not a part of the Kuiper belt or scattered disk
because perihelionnya too far from the influence of Neptune's migration. He and several other astronomers argued that Sedna is the first object of a new group, which may also include a 2000 CR105. An object at perihelion dotted SA 45, SA aphelia at 415, and 3420-year orbit term. Brown nicknamed it the "inner Oort cloud", as it may be formed through a similar process, although much closer to the sun. Sedna is most likely a dwarf planet, though the form kebulatannya remains to be determined with certainty.
Restrictions
Many aspects of our Solar System is still unknown. The sun's gravitational field is expected to dominate
the gravitational force around stars as far as two light years (125 000
AU). Under the estimated radius of the Oort Cloud, on the other hand, no larger than 50,000 SA. Even if Sedna has been found, the region between the
Kuiper Belt and Oort Cloud, a region which has a radius of tens of
thousands of SA, it can be said has not been mapped. In addition, there are also ongoing studies, the study area between Mercury and the sun. New objects may still be found in areas not yet mapped.
Location of the Solar System in the Milky Way
Solar System is located in the Milky Way galaxy, a
spiral galaxy about 100,000 light years in diameter and has about 200
billion stars. The sun is located in one arm of the spiral galaxy called the Orion Arm. The location of the Sun is between 25,000 and 28,000
light years from galactic center, the speed of orbit around the galactic
center about 2,200 kilometers per second. Every 225-250 million years of the revolution forward. This time the revolution of the galaxy known as the Solar System. Apex of the sun, the sun's path in the universe, nearby the Hercules konstelas directed at the final position of the star Vega.
Location of the solar system in galaxy plays an important role in the evolution of life on Earth. Shape of the earth's orbit is similar to a circle
with a speed almost equal to the spiral arms of galaxies, hence the
earth is very rarely break through the arm path. Spiral galaxy has a high concentration of potentially dangerous supernovae profound effect on life on Earth. This situation gives the Earth a long-term stability which allows the evolution of life. Solar is also located away from congested areas in the center of the galaxy stars. In the central area, the gravitational pull of nearby
stars that could shake up the objects in the Oort cloud comets and
fired into the inner Solar System. This could result in potential collisions that destroy life on Earth. The intensity of radiation from the galactic center also influence the development of high-level life forms. However, the scientists hypothesized that at the
current location of the Solar System supernova have affected life on
Earth in the last 35,000 years by throwing a star's core fragments
toward the sun radiation in the form of dust or other larger materials,
such as a comet-like objects.
Surrounding area
Nearest galaxy environment of the Solar System is
something called the Local Interstellar Cloud (Local Interstellar Cloud
or Local Fluff), which is a thick cloudy areas known as the Local Bubble
(Local Bubble), which is located in the middle of the rare regions. Local bubble is shaped like an hourglass cavity found in the interstellar medium, and measuring about 300 light years. The bubble is filled littered with high-temperature plasma that may be derived from several supernova that occurred recently. In within ten light years (95 trillion km) from the sun, the stars are relatively few. The nearest star is Alpha Centauri system triplets, which is 4.4 light years. Alpha Centauri A and B is a double star like the sun,
while the Centauri C is a red dwarf (also known as Proxima Centauri) a
double circle around the first twin at a distance of 0.2 light years. The stars next closest is a red dwarf star called
Barnard (5.9 light years), Wolf 359 (7.8 light years) and Lalande 21 185
(8.3 light years). Largest star within ten light years is Sirius, the
brightest star classified as a 'main sequence' mass roughly twice the
mass of the sun, and surrounded by a white dwarf called Sirius B. Are both within 8.6 light years. The rest of the rest of the system located within a
distance of 10 light-year is a red dwarf binary star system Luyten 726-8
(8.7 light years) and a red kerdial named Ross 154 (9.7 light years). Single stars like the sun is nearest the moneylender Tau, which lies 11.9 light years away. This star-sized approximately 80% by weight of the
sun, but the brightness (luminosity) only 60%. Closest planet beyond the
Solar System from the sun, which is known so far is the star Epsilon
Eridani, a star slightly more red than pale and mathari. It is located about 10.5 light-years away. Planet of this star is confirmed, called Epsilon
Eridani b, measuring approximately 1.5 times Jupiter's mass and the
distance around the parent star 6.9 light years.
A. Meteor
Meteor is the celestial bodies that enter into the
realm of Earth's atmosphere, which caused friction with the air metor
surface at high speed. Due to the friction that is causing rapid heating and light a fire in the distance we see as shooting stars.
B. Meteorites
Meteorites are objects in space at a rapid pace. The number of meteorites through the sky does not
count because it is very much with different shapes, types, ingredients,
color, nature, and so forth.
C. Comet
Comets are celestial bodies that orbit the sun. Comets have orbits own orbit is oval shaped. Comets are commonly referred to as shooting stars because of its bright glowing gas and dust have the tail very long.
D. Satellite
Satellites are objects that orbit around the planet that has its own circulation. That surrounds the planet with satellites together around a star. The Moon is a natural satellite owned by the earth
along the earth around the sun, while satellite palapa, satellite b1,
and so is man-made satellites are used for specific purposes such as for
communications, spies, research, and so forth.
E. Star
Stars are celestial space which has a large size and emit light as a light source. The nearest star to Earth is the sun. The sun surrounded by planets in the solar system as
planets Earth, Mercury, Venus, Mars, Jupiter, Saturn, Uranus, Neptune
and Jupiter.
F. Planet
Planets are celestial bodies that surround the star as the center of the solar system. The planet can not produce its own light but can reflect light. Planets close to Earth every day we can see with the naked eye as the planet Venus is called the morning star.
Earth
is the third planet from the eight planets in the Solar System. Estimated to reach 4.6 billion years old. The distance between the Earth to the sun is 149.6 million kilometers, or 1 AU (UK: astronomical unit). Earth has a layer of air (atmosphere) and the
magnetic field is called (the magnetosphere) that protect the Earth's
surface from solar wind, ultraviolet rays and radiation from outer
space. This layer of air surrounds the earth to a height of about 700 kilometers. The air layer is divided into Troposphere, Stratosphere, Mesosphere, and Exosphere thermosphere.
Ozone layer, as high as 50 kilometers, is located in
the stratosphere and mesosphere and protect the earth from ultraviolet
rays. Earth's surface temperature difference is between -70 ° C to 55 ° C depending on the local climate. Divided into 24 hours a day and a year on earth equal to 365.2425 days. Earth has a mass weighing 59 760 billion tons, with a surface area of 510 million square kilometers. Gravity of the Earth (about 5,500 kilograms per cubic
meter) is used as the unit weight ratio of other types of planets, the
gravity of Earth is set as 1.
Earth has a diameter of 12 756 kilometers long. Earth's gravity was measured as 10 N kg-1 used as the unit of the gravity of other planets, the Earth's gravity is set as 1. Earth has one natural satellite the moon. 70.8% of the surface of the earth covered with water. Earth's air consists of 78% nitrogen, 21% oxygen and 1% water vapor, carbon dioxide and other gases.
Earth is made up of the Earth's core consists of
nickel iron 1370 kilometers thick frozen to a temperature 4500 ° C, also
covered by the liquid outer core that is 2100 miles thick, and covered
also by the 2800 kilometer-thick silica coat formed 83% of the earth and
finally once covered by a thick crust about 85 kilometers.
Earth's crust is thinner on the ocean floor is about 5 kilometers. Earth's crust is divided to several parts and moving
through the movement of tectonic plates (the theory of continental
drift) that produce earthquakes.
The highest point on the earth's surface is as high
as Mount Everest is 8,848 meters and the deepest point is the Mariana
Trench in the Pacific ocean with a depth of 10 924 meters. Lake Baikal is the deepest lake with a depth of 1637 meters, the largest lake is the Caspian Sea with an area of 394 299 km2.
The formation process of the Earth
Roz 2:38 PM 2 comments
Before that, let us understand the sense of Earth:
Earth is a planet all living residence and its contents. As the residence of living beings, the earth is made
up of several layers of earth, construction materials forming the
earth, and all the natural resources contained within it. Shape the earth's surface varies, ranging from land, sea, mountains, hills, lakes, valleys, and so forth. Earth as a planet that is included in the solar
system in the universe is not silent as to what we thought all along,
but do the rotation of the earth on its axis (rotation) and moves around
the sun (revolution) as the center of the solar system. This is what causes day and night tides. Therefore, the process of formation of the earth is inseparable from the formation of our solar system.
Once understood, this is the process of formation of the earth from some theories:
Big bang 1.Theory
This theory is the most famous adalh gan.
Under the Big Bang Theory, the process begins with the formation of Earth tens of billions of years ago. At first there are wisps of fog giant spinning on its axis. Rotation does allow small parts and light was thrown out and the large gathering in the center, forming a giant disc. At one point, the giant mist exploded with a vengeance in space who later formed the galaxies and nebula, nebula. Over a period of approximately 4.6 billion years old,
the nebula nebula-freeze and form a galaxy called the Milky Way Galaxy
name, then formed the solar system. Meanwhile, the light had been thrown off condenses to form clumps that cools and solidifies. Then, the clumps that formed the planets, including planet Earth.
During its development, planet earth continues to experience a gradual process and to form like this. There are three stages in the process of formation of the earth, namely:
A. Initially, the earth is still a homogeneous planet and not have bedding or a different element.
2. Bedding structure of the earth formation that begins with the onset of differentiation. Heavy iron material will sink the larger species, while the lighter weight species will move to the surface.
3. Earth is divided into five layers, namely the core, outer core, the mantle, outer mantle, and crust.
Changes in the earth caused by weather and climate change.
2. Kant-Laplace theory of Fog
Since the time before Christ, the experts have a lot of thinking and analyzing the phenomena of nature. Start of the 18th century scholars had thought process of the Earth.
Do you remember about the theory of fog (nebula) are expressed by Immanuel Kant (1755) and Pierre de Laplace (1796)? They are famous for Kant-Laplace theory of fog. In this theory proposed that the gas in the universe there are then assembled into the mist (nebula). Force of attraction between the gas is forming a very large collection of fog and spinning faster and faster. In the process very quick turnaround, the material parts of the equatorial haze thrown apart and solidified (for cooling). The part is then thrown into the planets in the solar system.
3. Theory of planetesimal
A century after the theory of the mist, appeared planetesimal theory proposed by Chamberlin and Moulton. This theory has revealed that in the beginning there is the sun's origin. At one point, the origin of the sun is approached by a large star, which led to the withdrawal in the sun. Solar energy due to the withdrawal of earlier origin, there was a great explosions. Gas is blown out of the solar atmosphere, then condenses and freezes as solid objects, and called planetesimals. These planetesimals in its development into the planets, and one of them is our planet Earth.
In essence, the theoretical processes of the planets and the earth, starting daribenda gaseous temperature is very hot. Then due process and turnaround time (centrifuge) quickly, then the cooling occurs that causes compaction (on the outside). Adapaun Earth's inner body temperature remains high.
4. Tidal Theory of Gases
This theory was put forward leh jeans and Jeffreys,
namely that a large star in a short distance toward the sun, thus
causing the body tides on the sun, the sun was still in a gaseous state. The occurrence of the tides on Earth as we know, size, very small. The cause is the small mass of the moon and the distance of the moon to the Earth (60 times the radius of Earth orbit). However, if a star's mass is almost as big as the sun
nears the sun, it will form a sort of gigantic mountains of waves on
the body of the sun, which is caused by the pull of earlier stars. Guung mountains will reach an incredible height and
form a kind of immense incandescent tongue, protruding from the mass of
the sun before and extending toward the big star.
In the heat of the tongue is the case sealing gases
and eventually these columns will break, and then split into separate
objects, ie planets. Massive star that causes the withdrawal of the body
parts of the sun before, continue the journey in the universe, so it
will gradually lose its influence on last-shaped planet. The planets will revolve around the sun and cools. This cooling process will be slow on large planets
like Jupiter and Saturn, whereas the small planets like our Earth, runs
relatively faster cooling.
While the cooling takes place, the planets around the
sun was still in an elliptical orbit, so most likely at some point
toward the sun would waver in short distances. As a result of the withdrawal force of the sun, there will be ups and downs on the bodies of the new born planet. The sun will draw material from the columns of the
planets, thus was born the months (satellites) that revolve around the
planets. held the role of the sun in the months to form is in
principle the same as the big star role in shaping the planets, as
discussed above.
5. The theory of the Twin Star
This theory was put forward by an expert Astronomy RA Lyttleton. According to this theory, galaxies comes from a combination of twin stars. One of the exploded star, so much material is thrown. Because the star that exploded did not have the force
of gravity is still strong, then the fractional distribution of these
stellar explosions around stars that did not explode. The star that exploded was not the sun, while the fraction of stars other than the planets that surround it
Conclusion
There are two conclusions to be drawn from the explanation of the formation of Earth, namely:
A. Earth comes from an exploding giant mist terrible, and then forming galaxies and nebulae. After that, the nebula freezes to form the Milky Way
galaxy, then the system of surya.Bumi formed from the small light that
was thrown out when a giant exploding mist that cools and solidifies,
forming the earth.
2. Three-stage process of formation of the earth,
starting from the beginning the earth was formed, differentiation until
the earth began to split into several zones or layers, namely the core,
outer core, the mantle, outer mantle, and crust.