Jumat, 13 Juli 2012

tata surya


TATA SURYA
   Sampai saat ini,proses terbentuknya bentikan jagad raya dan tata surya masih merupakan suatu misteri.Berbagai teori dan hipotensis banyak dikemukakan oleh para ahli untuk menjawab misteri tersebut.Beberapa teori tersebut di antaranya hipotesis nebula,planetesimal,teori pasang,dan teori Lyttleton.
Hipotesis Nebula
                                                
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

Hipotesis Planetisimal

Gbr. Thomas C. Chamberlin
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

Termonologi
Secara informal, Tata Surya dapat dibagi menjadi tiga daerah. Tata Surya bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama. Pada daerah yang lebih jauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat gas planet raksasa. Sejak ditemukannya Sabuk Kuiper, bagian terluar Tata Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua objek melampaui Neptunus. Secara dinamis dan fisik, objek yang mengorbit matahari dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil Tata Surya. Planet adalah sebuah badan yang mengedari matahari dan mempunyai massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan orbitnya dengan menginkorporasikan semua objek-objek kecil di sekitarnya. Dengan definisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan orbitnya dari objek-objek Sabuk Kuiper. Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi matahari, mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya. Menurut definisi ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, dan Eris. Objek lain yang mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya disebut "plutoid". Sisa objek-objek lain berikutnya yang mengitari matahari adalah benda kecil Tata Surya. Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 K), sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata Surya bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir semua planet kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon dioksida, memiliki titik lebur sekitar ratusan derajat kelvin. Bahan ini merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia juga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat orbit Neptunus. Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya, 'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian
 Pengertian Tata Surya
Pengertian tata surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.

Matahari
Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi. Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menyemburkan sejumlah energi yang dahsyat. Kebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik. Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman, karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti, matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah umum. Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya hidrogen yang tersimpan untuk fusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang. Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I". Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi) dibandingkan dengan bintang "populasi II".
Unsur-unsur yang lebih berat daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang kemudian meledak. Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini. Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil penggumpalan metal.

Medium Antar Planet
Disamping cahaya, matahari juga secara berkesinambungan memancarkan semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan 1,5 juta kilometer per jam, menciptakan atmosfer tipis (heliosfer) yang merambah Tata Surya paling tidak sejauh 100 SA. Kesemuanya ini disebut medium antarplanet. Badai geomagnetis pada permukaan matahari, seperti semburan matahari (solar flares) dan pengeluaran massa korona (coronal mass ejection) menyebabkan gangguan pada heliosfer, menciptakan cuaca ruang angkasa. Struktur terbesar dari heliosfer dinamai lembar aliran heliosfer (heliospheric current sheet), sebuah spiral yang terjadi karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi mencegah atmosfer bumi berinteraksi dengan angin matahari. Venus dan Mars yang tidak memiliki medan magnet, atmosfernya habis terkikis ke luar angkasa. Interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi menyebabkan terjadinya aurora, yang dapat dilihat dekat kutub magnetik bumi. Heliosfer juga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah peran perlindungan selanjutnya. Densitas sinar kosmik pada medium antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan pada skala waktu yang sangat panjang, sehingga derajat radiasi kosmis di dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa besar. Medium antarplanet juga merupakan tempat beradanya paling tidak dua daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk asteroid yang disebabkan oleh interaksi dengan planet-planet. Daerah kedua membentang antara 10 SA sampai sekitar 40 SA, dan mungkin disebabkan oleh tabrakan yang mirip tetapi tejadi di dalam Sabuk Kuiper.

Tata Surya Bagian Dalam
Tata Surya bagian dalam adalah nama umum yang mencakup planet kebumian dan asteroid. Terutama terbuat dari silikat dan logam, objek dari Tata Surya bagian dalam melingkup dekat dengan matahari, radius dari seluruh daerah ini lebih pendek dari jarak antara Yupiter dan Saturnus.

Planet-planet Bagian Dalam
Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet) memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau tidak mempunyai bulan dan tidak mempunyai sistem cincin. Komposisi Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi dan Mars) memiliki atmosfer, semuanya memiliki kawah meteor dan sifat-sifat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan. Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi (Merkurius dan Venus) disebut juga planet inferior.

Merkurius
 Merkurius (0,4 SA) adalah planet terdekat dari matahari serta juga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan terjadi karena pengerutan pada perioda awal sejarahnya. Atmosfer Merkurius yang hampir bisa diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena semburan angin matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar planet ini terlepas setelah terjadi tabrakan raksasa, dan perkembangan ("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.

Venus
Venus (0,7 SA) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi). Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan berinti besi, atmosfernya juga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosfernya sembilan kali lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 °C, kemungkinan besar disebabkan jumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosfer. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber atmosfer Venus berasal dari gunung berapi.

Bumi
Bumi adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. Hidrosfer-nya yang cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari planet kebumian di dalam Tata Surya.

Mars
Mars (1,5 SA) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus (0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosfer tipis yang kandungan utamanya adalah karbo dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars.

Tata Surya bagian luar
Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan satelit-satelitnya yang berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek termasuk beberapa Centaur, juga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat di daerah ini mengandung jumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.

Planet-planet luar
Keempat planet luar, yang disebut juga planet raksasa gas (gas giant), atau planet jovian, secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang mengorbit matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan sendiri sebagai raksasa es. Keempat raksasa gas ini semuanya memiliki cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan mudah dari bumi.

Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari gabungan seluruh planet lainnya. Kandungan utamanya adalah hidrogen dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya beberapa ciri semi-permanen pada atmosfernya, sebagai contoh pita pita awan dan Bintik Merah Raksasa. Sejauh yang diketahui Yupiter memiliki 63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.

Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi atmosfernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60% volume Yupiter, planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui sejauh ini (dan 3 yang belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menunjukan activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saja. Titan berukuran lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata Surya yang memiliki atmosfer yang cukup berarti.

Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri orbit. Uranus mengedari matahari dengan bujkuran poros 90 derajad pada ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon, Umbriel, Ariel dan Miranda.

Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17 kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar, Triton, geologinya aktif, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade). Neptunus juga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang disebut Trojan Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan Neptunus.

Pengertian asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
Sabuk asteroid

Asteroid secara umum adalah obyek Tata Surya yang terdiri dari batuan dan mineral logam beku. Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari, diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis. Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasifikasikan sebagai benda kecil Tata Surya. Beberapa asteroid seperti Vesta dan Hygiea mungkin akan diklasifikasi sebagai planet kerdil jika terbukti telah mencapai kesetimbangan hidrostatik. Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu, mungkin jutaan objek yang berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian, massa total dari sabuk utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan 10-4 m disebut meteorid.

Kelompok asteroid
Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi kelompok dan keluarga asteroid bedasarkan sifat-sifat orbitnya. Bulan asteroid adalah asteroid yang mengedari asteroid yang lebih besar. Mereka tidak mudah dibedakan dari bulan-bulan planet, kadang kala hampir sebesar pasangannya. Sabuk asteroid juga memiliki komet sabuk utama yang mungkin merupakan sumber air bumi. Asteroid-asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5 Yupiter (daerah gravitasi stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet), sebutan "trojan" sering digunakan untuk objek-objek kecil pada Titik Langrange dari sebuah planet atau satelit.
Kelompok Asteroid Hilda terletak di orbit resonansi 2:3 dari Yupiter, yang artinya kelompok ini mengedari matahari tiga kali untuk setiak dua edaran Yupiter.Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid liar, yang banyak memotong orbit-orbit planet planet bagian dalam.

Ceres
Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an setelah observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi. Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil.

Komet
Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Bagian-bagian komet, yaitu:
1) inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas.
2) koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3) ekor komet, yaitu bagian yang memanjang Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper, sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp, berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti Kreutz Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal. Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit. Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas matahari sering dikategorikan sebagai asteroid. Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus dengan menggunakan teleskop. Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut sebagai bintang berekor.

Meteorid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel. Batuan-batuan ini masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan atmosfer bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuan-batuan itu sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit. Ada sebuah meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat besar hingga membentuk sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer. Contoh meteorit dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.

Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi. Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya gravitasi. Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya.Di bulan tidak terdapat udara ataupun air. Banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan. Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972

Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati matahari. Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk Kuiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).

Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid, tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50 SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa objek Kuiper yang terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin akan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan terdapat sekitar 100.000 objek Sabuk Kuiper yang berdiameter lebih dari 50 km, tetapi diperkirakan massa total Sabuk Kuiper hanya sepersepuluh massa bumi. Banyak objek Kuiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan memiliki orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk Kuiper secara kasar bisa dibagi menjadi "sabuk klasik" dan resonansi. Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contoh: dua orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua). Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk klasik terdiri dari objek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA. Anggota dari sabuk klasik diklasifikasikan sebagai cubewanos, setelah anggota jenis pertamanya ditemukan (15760) 1992QB1

Pluto dan Charon
 Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah objek terbesar sejauh ini di Sabuk Kuiper. Ketika ditemukan pada tahun 1930, benda ini dianggap sebagai planet yang kesembilan, definisi ini diganti pada tahun 2006 dengan diangkatnya definisi formal planet. Pluto memiliki kemiringan orbit cukup eksentrik (17 derajat dari bidang ekliptika) dan berjarak 29,7 SA dari matahari pada titik prihelion (sejarak orbit Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion. Tidak jelas apakah Charon, bulan Pluto yang terbesar, akan terus diklasifikasikan sebagai satelit atau menjadi sebuah planet kerdil juga. Pluto dan Charon, keduanya mengedari titik barycenter gravitasi di atas permukaannya, yang membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda. Dua bulan yang jauh lebih kecil Nix dan Hydra juga mengedari Pluto dan Charon. Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3:2 resonansi dengan Neptunus, yang berarti Pluto mengedari matahari dua kali untuk setiap tiga edaran Neptunus. Objek sabuk Kuiper yang orbitnya memiliki resonansi yang sama disebut plutino.

Haumea dan Makemake
Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata 45,79 SA) adalah dua objek terbesar sejauh ini di dalam sabuk Kuiper klasik. Haumea adalah sebuah objek berbentuk telur dan memiliki dua bulan. Makemake adalah objek paling cemerlang di sabuk Kuiper setelah Pluto. Pada awalnya dinamai 2003 EL61 dan 2005 FY9, pada tahun 2008 diberi nama dan status sebagai planet kerdil. Orbit keduanya berinklinasi jauh lebih membujur dari Pluto (28° dan 29°) dan lain seperti Pluto, keduanya tidak dipengaruhi oleh Neptunus, sebagai bagian dari kelompok Objek Sabuk Kuiper klasik.

Piringan tersebar
Piringan tersebar (scattered disc) berpotongan dengan sabuk Kuiper dan menyebar keluar jauh lebih luas. Daerah ini diduga merupakan sumber komet berperioda pendek. Objek piringan tersebar diduga terlempar ke orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi awal Neptunus. Kebanyakan objek piringan tersebar (scattered disc objects, atau SDO) memiliki perihelion di dalam sabuk Kuiper dan apehelion hampir sejauh 150 SA dari matahari. Orbit OPT juga memiliki inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut siku-siku.
Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai bagian dari sabuk Kuiper dan menjuluki piringan tersebar sebagai "objek sabuk Kuiper tersebar" (scattered Kuiper belt objects).

Eris
Eris (rata-rata 68 SA) adalah objek piringan tersebar terbesar sejauh ini dan menyebabkan mulainya debat tentang definisi planet, karena Eris hanya 5%lebih besar dari Pluto dan memiliki perkiraan diameter sekitar 2.400 km. Eris adalah planet kerdil terbesar yang diketahui dan memiliki satu bulan Dysnomia. Seperti Pluto, orbitnya memiliki eksentrisitas tinggi, dengan titik perihelion 38,2 SA (mirip jarak Pluto ke matahari) dan titik aphelion 97,6 SA dengan bidang ekliptika sangat membujur.
Daerah terjauh Titik tempat Tata Surya berakhir dan ruang antar bintang mulai tidaklah persis terdefinisi. Batasan-batasan luar ini terbentuk dari dua gaya tekan yang terpisah: angin matahari dan gravitasi matahari. Batasan terjauh pengaruh angin matahari kira kira berjarak empat kali jarak Pluto dan matahari. Heliopause ini disebut sebagai titik permulaan medium antar bintang. Akan tetapi Bola Roche Matahari, jarak efektif pengaruh gravitasi matahari, diperkirakan mencakup sekitar seribu kali lebih jauh.

Heliopause
Heliopause dibagi menjadi dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak pada kecepatan 400 km/detik sampai menabrak plasma dari medium ruang antarbintang. Tabrakan ini terjadi pada benturan terminasi yang kira kira terletak di 80-100 SA dari matahari pada daerah lawan angin dan sekitar 200 SA dari matahari pada daerah searah jurusan angin. Kemudian angin melambat dramatis, memampat dan berubah menjadi kencang, membentuk struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip seperki ekor komet, mengulur keluar sejauh 40 SA di bagian arah lawan angin dan berkali-kali lipat lebih jauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan memasuki heliosheath, pada jarak 94 dan 84 SA dari matahari. Batasan luar dari heliosfer, heliopause, adalah titik tempat angin matahari berhenti dan ruang antar bintang bermula. Bentuk dari ujung luar heliosfer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika fluida dari interaksi medium antar bintang dan juga medan magnet matahari yang mengarah di sebelah selatan (sehingga memberi bentuk tumpul pada hemisfer utara dengan jarak 9 SA, dan lebih jauh daripada hemisfer selatan.
Selebih dari heliopause, pada jarak sekitar 230 SA, terdapat benturan busur, jaluran ombak plasma yang ditinggalkan matahari seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti. Sejauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewati heliopause, sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan menembus heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada itu, sebuah tim yang dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang akan khusus mengirimkan satelit penjajak ke heliosfer.

Awan Oort
Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang terdiri dari bertrilyun-trilyun objek es, dipercaya merupakan sumber komet berperioda panjang. Awan ini menyelubungi matahari pada jarak sekitar 50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai sejauh 100.000 SA (1,87 tahun cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar dari bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian luar. Objek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan, effek gravitasi dari laluan bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorong Bima Sakti.

Sedna
Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto dengan orbit raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA pada perihelion dan 928 SA pada aphelion dan berjangka orbit 12.050 tahun. Mike Brown, penemu objek ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna tidak merupakan bagian dari piringan tersebar ataupun sabuk Kuiper karena perihelionnya terlalu jauh dari pengaruh migrasi Neptunus. Dia dan beberapa astronom lainnya berpendapat bahwa Sedna adalah objek pertama dari sebuah kelompok baru, yang mungkin juga mencakup 2000 CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA, aphelion pada 415 SA, dan berjangka orbit 3.420 tahun. Brown menjuluki kelompok ini "Awan Oort bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui proses yang mirip, meski jauh lebih dekat ke matahari. Kemungkinan besar Sedna adalah sebuah planet kerdil, meski bentuk kebulatannya masih harus ditentukan dengan pasti.

Batasan-batasan
Banyak hal dari Tata Surya kita yang masih belum diketahui. Medan gravitasi matahari diperkirakan mendominasi gaya gravitasi bintang-bintang sekeliling sejauh dua tahun cahaya (125.000 SA). Perkiraan bawah radius Awan Oort, di sisi lain, tidak lebih besar dari 50.000 SA. Sekalipun Sedna telah ditemukan, daerah antara Sabuk Kuiper dan Awan Oort, sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA, bisa dikatakan belum dipetakan. Selain itu, juga ada studi yang sedang berjalan, yang mempelajari daerah antara Merkurius dan matahari. Objek-objek baru mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum dipetakan.

Lokasi Tata Surya di dalam galaksi Bima Sakti
Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut Lengan Orion. Letak Matahari berjarak antara 25.000 dan 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya berjangka 225-250 juta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata Surya. Apex matahari, arah jalur matahari di ruang semesta, dekat letaknya dengan konstelas Herkules terarah pada posisi akhir bintang Vega.
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi sangat jarang menerobos jalur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi Bumi jangka stabilitas yang panjang yang memungkinkan evolusi kehidupan. Tata Surya juga terletak jauh dari daerah padat bintang di pusat galaksi. Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa menggoyang benda-benda di Awan Oort dan menembakan komet-komet ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang merusak kehidupan di Bumi. Intensitas radiasi dari pusat galaksi juga mempengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun demikian, para ilmuwan berhipotesa bahwa pada lokasi Tata Surya sekarang ini supernova telah mempengaruhi kehidupan di Bumi pada 35.000 tahun terakhir dengan melemparkan pecahan-pecahan inti bintang ke arah matahari dalam bentuk debu radiasi atau bahan yang lebih besar lainnya, seperti berbagai benda mirip komet.

Daerah lingkungan sekitar
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamai Awan Antarbintang Lokal (Local Interstellar Cloud, atau Local Fluff), yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal (Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang jarang. Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip jam pasir yang terdapat pada medium antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya. Gelembung ini penuh ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin berasal dari beberapa supernova yang belum lama terjadi. Di dalam jarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari matahari, jumlah bintang relatif sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem kembar tiga Alpha Centauri, yang berjarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B merupakan bintang ganda mirip dengan matahari, sedangkan Centauri C adalah kerdil merah (disebut juga Proxima Centauri) yang mengedari kembaran ganda pertama pada jarak 0,2 tahun cahaya. Bintang-bintang terdekat berikutnya adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang Barnard (5,9 tahun cahaya), Wolf 359 (7,8 tahun cahaya) dan Lalande 21185 (8,3 tahun cahaya). Bintang terbesar dalam jarak sepuluh tahun cahaya adalah Sirius, sebuah bintang cemerlang dikategori 'urutan utama' kira-kira bermassa dua kali massa matahari, dan dikelilingi oleh sebuah kerdil putih bernama Sirius B. Keduanya berjarak 8,6 tahun cahaya. Sisa sistem selebihnya yang terletak di dalam jarak 10 tahun cahaya adalah sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8 (8,7 tahun cahaya) dan sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya). Bintang tunggal terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80% berat matahari, tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60%.Planet luar Tata Surya terdekat dari matahari, yang diketahui sejauh ini adalah di bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih merah dibandingkan mathari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya. Planet bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon Eridani b, kurang lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk bintangnya dengan jarak 6,9 tahun cahaya.

A. Meteor

Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.

B. Meteorit

Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.

C. Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.

D. Satelit

Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit palapa, satelit b1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi, mata-mata, riset, dan lain sebagainya.

E. Bintang

Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.

F. Planet

Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.

Bumi
adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Proses Pembentukan Bumi
2:38 PM  Roz  2 comments

 Sebelum itu, mari kita pahami pengertian Bumi:
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita.

Setelah memahaminya, inilah proses pembentukan bumi dari beberapa teori:
1.Theory Big bang

Teori ini adalh yang paling terkenal gan.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.

Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.

2. Teori Kabut Kant-Laplace

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.

3. Teori Planetesimal

Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.


Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.

4. Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.


Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.


Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.

5. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya

Kesimpulan



Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:

1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.

2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.


ENGLISH 

 THE SOLAR
Until recently, the formation process bentikan universe and solar system is still a theory and hipotensis misteri.Berbagai often raised by experts to answer the mystery of which the theory tersebut.Beberapa nebula hypothesis, planetesimal, the theory of tides, and the theory of Lyttleton.
Nebula Hypothesis


Nebular hypothesis was first suggested by Emanuel Swedenborg in 1734 and refined by Immanuel Kant in 1775. A similar hypothesis was developed by Pierre Marquis de Laplace independently in 1796. This hypothesis, which is better known as the Kant-Laplace nebula hypothesis, states that at the initial stage, the Solar System is still a giant fog. The mist is formed of dust, ice, and gas called nebulae, and the element that most of the hydrogen gas. Its gravitational force causes the fog was shrinking and turning in a particular direction, the temperature of heat haze, and eventually became a giant star (the sun). The sun continues to shrink and the giant spinning faster and faster, and the gas rings and ice thrown around the sun. Due to gravity, these gases condense along with a decrease in temperature and form planets and outer planets. Laplace argued that the form of almost circular orbits of the planets is a consequence of their formation.
Hypothesis Planetisimal
Fig. Thomas C. Chamberlin
Planetisimal hypothesis first put forward by Thomas C. Chamberlin and Forest R. Moulton in 1900. Planetisimal hypothesis that our Solar System formed as a result of another star passing close enough to the sun, in the early formation of the sun. The closeness of the result in a bulge on the surface of the sun, and with the internal processes of the sun, pull the material over and over again from the sun. Gravitational effects lead to the formation of the two stars spiral arms extending from the sun. While most of the material drawn back, the rest will remain in orbit, it cools and solidifies, and becomes small objects which they call planetisimal and some as large as a protoplanet. The objects collide from time to time and form the planets and the moon, while the remains of other materials to be comets and asteroids.
Star Tidal Hypothesis
Tidal hypothesis first put forward by James Jeans in 1917. Planets are considered to form due to the approach of another star to the sun. Circumstances which almost collided causing a large amount of material attraction of the sun and other stars by the tidal forces with them, which is then condensed into planets. But astronomers Harold Jeffreys in 1929 denied that such a collision was nearly impossible happen. Similarly, astronomer Henry Norris Russell objected on the hypothesis.
Condensation hypothesis
Condensation hypothesis originally put forward by the Dutch astronomer named GP Kuiper (1905-1973) in 1950. Hypothesis to explain the condensation of the solar system formed from a giant ball that spin fog forming a giant disc.
Twins star hypothesis
Binary star hypothesis originally put forward by Fred Hoyle (1915-2001) in 1956. The hypothesis suggests that our solar system was once a two star similar in size and adjacent to one of them exploded leaving small pieces. Flakes were trapped by the gravity of stars that do not explode and start surrounding him.
Termonologi
Informally, the Solar System can be divided into three regions. The inner Solar System includes the four terrestrial planets and the main asteroid belt. In the more remote areas, the outer Solar System, there are four gas giant planets. Since the discovery of the Kuiper Belt, the outer solar system are considered separate areas covering all the different objects beyond Neptune. Dynamically and physically, objects orbiting the sun can be classified into three groups: planets, dwarf planets and small solar system objects. The planet is a body that encircle the sun and have a large enough mass to form a sphere of self and has cleared its orbit by incorporating all the small objects in the vicinity. By this definition, our solar system has eight planets: Mercury, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturn, and Neptune. Pluto's planetary status has been removed because it can not clean the orbits of Kuiper Belt objects. Dwarf planet is a celestial body is not a satellite around the sun, has sufficient mass to form the dots themselves, but have not been able to clean the surrounding area. According to this definition, our solar system has a five dwarf planets: Ceres, Pluto, Haumea, Makemake, and Eris. Other objects which may be classified as dwarf planets are: Sedna, Orcus, and Quaoar. Dwarf planets that have orbits in the trans-Neptune is usually called a "plutoid". The rest of the other objects that orbit the sun is the next small solar system objects. Planetary scientist use the term gas, ice, and rocks to Describe a class of substances contained in the Solar System. Stone is used to name the dotted high melting material (greater than 500 K), for example silicates. These rocks are very common ingredient found in the inner Solar System, is the fundamental building blocks of almost all the major terrestrial planets and asteroids. Gas is dotted materials such as low melting atomic hydrogen, helium, and noble gases, these materials dominate the central region of the Solar System, which is dominated by Jupiter and Saturn. While the ice, such as water, methane, ammonia and carbon dioxide, has a melting point of about hundreds of degrees kelvin. This material is the main component of most of the satellites of giant planets. He is also a major component of Uranus and Neptune (which is often called "ice giants"), and various small objects located near the orbit of Neptune. The term includes all volatiles boiling material is low (less than a hundred kelvin), which includes gas and ice; depending on the temperature, 'volatiles' can be found as ice, liquid, or gas in various parts
Understanding the Solar System
Understanding of the solar system
Solar System is a collection of heavenly bodies consisting of a star called the Sun and all the objects bound by gravity. The objects include eight known planets with elliptical orbits, five dwarf planets / dwarf, 173 natural satellite that has been identified, and millions of celestial objects (meteors, asteroids, comets) others. Solar System is divided into the Sun, the inner four planets, asteroid belt, the four outer planets, and in the outer portion of the Kuiper belt and scattered disc. Oort cloud is estimated to lie in the areas furthest away about a thousand times beyond the outermost part.
Sun
The sun is the main star of the Solar System and is a major component of this solar system. 332 830 This star-sized mass of the earth. This large mass causes the density of the nucleus is large enough to be able to support the sustainability of nuclear fusion and give off tremendous amounts of energy. Most of this energy is radiated into space in the form of radiation eletromagnetik, including the optical spectrum. The sun categorized into a yellow dwarf star (type GV) are mid-sized, but the name could lead to misunderstandings, as compared with stars in the Milky Way galaxy, the sun including a large and bright enough. Stars are classified by the Hertzsprung-Russell diagram, a graph illustrating the relationship value of the luminosity of a star of surface temperature. In general, the hotter star will be more brilliant. The stars that follow the pattern is said to be located on the main sequence, and the sun was right in the middle of this series. However, the stars brighter and hotter than the sun is scarce, while the stars are much fainter and cooler are common. It is believed that the sun's position on the main sequence is generally a "peak life" of a star, because the ending has not been stored hydrogen for nuclear fusion. Currently the Sun is growing increasingly bright. In early life, the brightness is about 70 percent of kecermelangan now. The sun is metalisitas categorized as star of "population I". Stars are formed over the final category in the evolution of the universe, so it contains more elements heavier than hydrogen and helium ("metals" in astronomical designation) compared with the star of "population II".
Elements heavier than hydrogen and helium nuclei are formed in the primordial stars that later exploded. The first generations of stars have become extinct before the universe could be filled by elements that are heavier. The oldest stars, contain very little metal, while the new star has a higher metal content. Metalitas high level is expected to have an important influence on the formation of the solar system, since the formation of planets is the result of clotting metal.
Medium Inter-Planet
Besides light, the sun also emits continuous bursts of charged particles (plasma) is known as the solar wind. Bursts of these particles spread out at a speed of approximately 1.5 million kilometers per hour, creating a thin atmosphere (heliosfer) that penetrated at least as far as the solar system 100 SA. All of this is called the interplanetary medium. Geomagnetis storm on the surface of the sun, like the blast of the sun (solar flares) and coronal mass expenditure (coronal mass ejection) results in impaired heliosfer, creating space weather. The largest structure of the flow sheet named heliosfer heliosfer (Heliospheric current sheet), a spiral that occurs because the sun's magnetic rotational motion of the interplanetary medium. Earth's magnetic field prevents the earth's atmosphere interacts with the solar wind. Venus and Mars has no magnetic field, the atmosphere was eroded out into space. The interaction between the solar wind and Earth's magnetic field causes the aurora, which can be seen near the magnetic poles of the earth. Heliosfer also serves to protect the solar system from cosmic rays originating outside the solar system. The magnetic field of planets add further protection role. Density of cosmic rays in the interstellar medium and the power of the sun's magnetic field changes on time scales very long, so the degree of cosmic radiation in the solar system itself is varied, although it is not known how much. Interplanetary medium is also home to its being at least two disc-like regions containing cosmic dust. The first, a cloud of dust the zodiac, located in the inner Solar System and is the cause of the zodiac light. It might have formed from collisions in the asteroid belt caused by the interaction with the planets. The second region extends from 10 to about 40 SA SA, and may be caused by a collision that is similar but occurs in the Kuiper Belt.
Inner Solar System
The inner Solar System is a common name that includes the terrestrial planets and asteroids. Primarily made ​​of silicate and metal, the object of the inner Solar System melingkup close to the sun, the radius of the entire region is shorter than the distance between Jupiter and Saturn.
The Inner Planets
The four inner planets or the terrestrial planets (terrestrial planets) has a composition of the solid rock, almost did not have or do not have a month and do not have a ring system. Composition of these planets is particularly high melting point minerals such as silicates that form the crust and the sheath, and metals such as iron and nickel that make up the core. Three of these four planets (Venus, Earth and Mars) have an atmosphere, all with meteor craters and tectonic surface properties such as volcanoes and broken valley. The planet is located between the sun and the Earth (Mercury and Venus) is also called inferior planets.
Mercury
Mercury (0.4 AU) is the closest planet from the sun and also the smallest (0.055 Earth masses). Mercury has no natural satellites and geological features in addition to the known craters meteoroids are lobed ridges or rupes, possibly due to shrinkage in the early period of its history. Mercury's atmosphere is almost negligible composed of atoms that regardless of the surface due to solar wind bursts. The amount of iron core and thin crust of Mercury still can not be explained. According to the allegations of the outer layer of the planet hypothesis apart after a collision of giants, and development ("accretion") fully inhibited by the initial energy of the sun.
Venus
Venus (0.7 AU) size similar to Earth (0.815 Earth masses). And like the earth, the planet has a thick blanket of skin and silicate iron core, the atmosphere was too thick and has a geological activity. However, this planet is drier than Earth and its atmosphere nine times denser than Earth's. Venus has no satellites. Venus is the hottest planet with a surface temperature of 400 ° C, most likely due to the amount of greenhouse gases contained in the atmosphere. Venus geologic activity has so far not been detected, but because the planet has no magnetic field can prevent the endless atmosphere, the suspected source of the Venus atmosphere from volcanoes.
Earth
Planet Earth is part of the largest and most populous, the only one known to have geologic activity, and the only planet known to have living creatures. Its a liquid hydrosphere is unique among the terrestrial planets and also the only planet that has plate tectonics observed. Earth's atmosphere is very different than other planets, because it is influenced by the existence of living things that produce 21% oxygen. Earth has one satellite, the moon, the only large satellite of terrestrial planets in the Solar System.
Mars
Mars (1.5 AU), measuring more than the Earth and Venus ketch (0.107 Earth masses). This planet has a thin atmosphere that is the main content of carbo dioxide. The surface of Mars is full of giant volcanoes such as Olympus Mons and Valles Marineris valley such as cracks, shows geological activity that continue to happen until only recently. Red color comes from rust color iron-rich soil. Mars has two tiny natural satellites (Deimos and Phobos) thought to be asteroids caught Mars gravity.
Outer Solar System
On the outside of our solar system are gas giants with their satellites the size of the planet. Many comets, including some short berperioda Centaur, also orbiting in this region. Dense bodies in this area contains a number of volatiles (eg water, ammonia, methane, often called "ice" in planetary science terminology) is higher than the inner rocky planets in the Solar System.
The outer planets
These four outer planets, also called the gas giant planet (gas giant), or a Jovian planet, covering 99 percent of the overall mass orbiting the sun. Jupiter and Saturn are mostly hydrogen and helium; Uranus and Neptune have a greater proportion of ice. The astronomers suggest that both are categorized himself as a giant ice. These four gas giants all have rings, although only Saturn's ring system which can be seen easily from Earth.
Jupiter
Jupiter (5.2 AU), with 318 times the mass of Earth, is 2.5 times the mass of all other planets combined. The main content of the hydrogen and helium. Heat source in Jupiter led to some semi-permanent feature of the atmosphere, for example ribbon of cloud and Giant Red Spot. As far as Jupiter has 63 known satellites. The four largest, Ganymede, Callisto, Io, and Europa reveal similarities with the terrestrial planets, such as volcanoes and the hot core. Ganymede, the largest satellite in the Solar System, larger than Mercury.
Saturn
Saturn (9.5 AU) is known for its extensive ring system, has some similarities to Jupiter, for example, the composition of its atmosphere. Although Saturn is only 60% the volume of Jupiter, the planet is only less than a third as heavy as 95 times the mass of Jupiter or the Earth, making this planet a planet's least crowded countries in the Solar System. Saturn has 60 satellites that are known so far (and 3 unconfirmed) two of which Titan and Enceladus, shows geological activity, though largely made ​​of ice. Titan is larger than Mercury and is the only satellite in the Solar System that has a significant atmosphere.
Uranus
Uranus (19.6 AU), which has 14 times the mass of the Earth, the planet is the lightest of the outer planets. These planets have orbits characteristic abnormalities. Uranus circle around the sun with bujkuran pivot 90 degrees on the ecliptic. This planet has a core that is very cold compared to other giant gas and emits little heat. Uranus has 27 known satellites, the largest being Titania, Oberon, Umbriel, Ariel and Miranda.
Neptune
Neptune (30 AU), although slightly smaller than Uranus, has 17 times the mass of the earth, thus making it more dense. The planet is radiating heat from the inside but not as much as Jupiter or Saturn. Neptune has 13 known satellites. The largest, Triton, active geology, and has geysers of liquid nitrogen. Triton is the only large satellite that orbits backwards direction (retrogade). Neptune is also accompanied by some of the minor planet in its orbit, called the Neptune Trojans. These objects have a 1:1 resonance with Neptune.
Definition of asteroid
Asteroids are celestial bodies like planets, which lies between the orbits of Mars and Jupiter. Planetoid or asteroid is called a dwarf planet. The largest asteroid Ceres and the first was discovered by Piazzi Giussepe (Italian astronomer). Icarus is one ever approached Earth asteroids with elliptical orbits.
Asteroid belt
Asteroids in general are objects of the Solar System which consists of frozen rock and metal minerals. The main asteroid belt located between Mars and Jupiter's orbit, is between 2.3 and 3.3 AU from the sun, thought to be remnants from the formation of the Solar System material that fails to clot due to the gravitational influence of Jupiter. Gradations of size asteroid is hundreds of miles to the microscopic. All asteroids except Ceres is the largest, are classified as small solar system objects. Some asteroids such as Vesta and Hygiea may be classified as dwarf planets if it proves to have achieved hydrostatic equilibrium. Asteroid belt composed of many thousands, perhaps millions of objects with a diameter of one kilometer. However, the total mass of the main belt is not more than one-thousandth the mass of the earth. The main belt is not tight, space ship on a regular basis through this area without an accident. Asteroid with a diameter between 10 and 10-4 m are called meteoroids.
Groups of asteroids
In the main asteroid belt is divided into asteroid groups and families Based on the properties of its orbit. Asteroid moon is an asteroid that circle around the larger asteroids. They are not easily distinguished from the planets months, sometimes almost as big as her partner. Asteroid belt also has a main belt comets which may be the source of Earth's water. Trojan asteroids are located in the L4 or L5 points of Jupiter (gravity stable area in the front and back of a planetary orbit), as "trojan" is often used for small objects on Langrange point of a planet or satellite.
Hilda Asteroid groups located in the 2:3 resonance orbit of Jupiter, which means this group circle around the sun three times for two circular setiak Yupiter.Bagian in the Solar System asteroids are also filled with wild, a lot of cutting-orbit planets orbit the inner planet.
Ceres
Ceres (2.77 AU) is the largest object in the asteroid belt and is classified as a dwarf planet. Its diameter is slightly less than 1000 km, large enough to have its own gravity to form a clot roundabout. Ceres considered a planet when it was discovered in the 19th century, but is reclassified to an asteroid in the 1850s after further observations discovered several asteroids anymore. Ceres was reclassified up in 2006 as a dwarf planet.
Comet
Comets are small Solar System bodies, usually just a few kilometers, and are made ​​of volatile ice. These agencies have a high eccentricity orbit, its perihelion generally located on the inner planets and the location of his aphelia beyond Pluto. When a comet enters the inner Solar System, the close distance from the sun causes the ice surface and berionisasi bersumblimasi, resulting in coma, the long tail of gas and dust, which can often be seen with the naked eye. The parts of the comet, namely:
1) nucleus of a comet, the comet is a small but solid composed of dust and gas.
2) a comma, the fog surrounding the core area.
3) the tail of a comet, that part which extends a short berperioda Comets have orbits survival of less than two hundred years. While the long berperioda comet has an orbit that lasted thousands of years. Comets are believed to come from the short berperioda Kuiper Belt, whereas comets berperioda length, such as Hale-Bopp, derived from the Oort Cloud. Many comet groups, such as the Kreutz Sungrazers, formed from the debris of a single parent. Partially hyperbolic comets orbiting mungking come from outside the Solar System, but determining the exact orbital path is difficult. Volatilesnya old comet material has been exhausted from the heat of the sun is often categorized as asteroids. Most comets are not visible to the naked eye, but must be using the telescope. Famous comet is Halley's comet discovered by Halley Edmunt. Comet in 76 years. Comets are often called shooting stars.
Meteoroids
A meteoroid is a small rocks very much and was hovering in space. These rocks contain many elements of iron and nickel. These rocks into Earth's atmosphere due to the influence of gravity. Friction with Earth's atmosphere produces heat that burns away the rocks before they could reach the earth's surface. Rocks or celestial bodies rubbing against the earth's atmosphere and burned up before reaching the earth's surface are called meteorites. The rocks do not burn down and up in the earth's surface are called meteorites. There's a meteorite that fell in Arizona, USA with a very large size to form a crater. The crater is called the Barringer Crater. Examples of meteorites can be seen at the Museum of Geology, Bandung.
Month
Months are celestial bodies that orbit the earth. Because the earth orbits the sun, the moon also orbits the sun along with the earth. In addition, the moon also rotates on its own axis. Thus the month has three movements at once. Celestial bodies in the solar system in a neatly arranged. During the moving objects that do not collide with each other. It happened because of the gravitational force on each of the celestial bodies. Thus, it can be said that that causes the movement of heavenly bodies regularly is the force of gravity. The moon is the only natural satellite of Earth, and is the largest natural satellite in the Solar System 5. The moon does not have its own light source and the light actually comes from the Moon reflected light of the Sun. The average distance from the Earth-Moon center to center is 384 403 km, about 30 times the diameter of Earth. Diameter of the Moon is 3474 km, slightly smaller than a quarter the diameter of Earth. This means that the volume of the Moon is only about 2 percent by volume of Earth and its gravitational pull on its surface about 17 percent rather than the Earth's gravitational pull. The moon revolves around Earth once every 27.3 days (orbital period), and periodic variations in the Earth-Moon system, the Sun is responsible for the occurrence of the phases of the Moon is repeated every 29.5 days (period sinodic).
The density of the Moon (3.4 g / cm ³) is lighter than the density of the Earth (5.5 g / cm ³), while the mass of the Moon is only 0.012 Bumi.Bulan mass is in sync with the Earth's orbit, this led to only one side of the surface months which can be observed from Earth. Synchronous orbit with the same rotation causes kala kala revolusinya.Di months there is no air or water. Terhasil many craters on the lunar surface is caused by a comet or asteroid hit. The absence of air and water on the moon cause the absence of erosion that causes a lot of craters on the moon millions of years old and still intact. Among the biggest is the Clavius ​​crater with a diameter of 230 kilometers and as deep as 3.6 kilometers. A lack of air also causes no sound can be heard on the Moon. The moon is the only thing that ever visited the sky and landed humans. Apollo Program of the United States is the only manned missions to date, which made ​​six manned landings between 1969 and 1972
Centaur
Centaur is an ice objects like comets majornya semi-axis greater than Jupiter (5.5 AU) and smaller than Neptune (30 AU). Is the largest known Centaur, Chariklo 10 199, diameter 250 km. The first findings Centaur, 2060 Chiron, also classified as comet (95P) as having a coma just as comets that approach the sun. Some astronomers classify as Centaurs Kuiper belt object-to-the distribution of (inward-Scattered Kuiper belt objects), along with the spreading out of place in the scattered disk (outward-Scattered Scattered residents of the disc).
Kuiper Belt
The Kuiper Belt is a giant ring similar to the asteroid belt, but the main ingredient is ice. This belt lies between 30 and 50 SA, and consists of small solar system objects. However, some of the largest Kuiper objects, such as Quaoar, Varuna, and Orcus, may be classified as a dwarf planet. Scientists estimate there are about 100,000 Kuiper belt objects with a diameter of more than 50 km, but the estimated total mass of the Kuiper belt is only one-tenth the mass of the earth. Many Kuiper objects have multiple satellites, and most have orbits outside the field of eliptika.
Kuiper belt can be roughly divided into "classical belt" and resonance. Resonance is related to the orbit of Neptune (example: two orbits for every three orbits of Neptune or one for every two). Commencing with the first resonance of Neptune itself. Classical belt consists of objects that have no resonance with Neptune, and is located approximately 39.4 to 47.7 SA SA. Members of the classical belt is classified as cubewanos, after members of the first type is found (15 760) 1992QB1
Pluto and Charon
Pluto (an average of 39 SA), a dwarf planet, is by far the largest object in the Kuiper Belt. When discovered in 1930, this object is considered as the ninth planet, this definition was replaced in 2006 with the appointment of a formal definition of planet. Pluto has a fairly eccentric orbit inclination (17 degrees from the ecliptic plane) and is 29.7 AU from the sun at the point prihelion (sejarak orbit of Neptune) to 49.5 SA at the point of aphelia. It is unclear whether Charon, Pluto's largest moon, will continue to be classified as a satellite or a dwarf planet as well. Pluto and Charon, they circle around the point barycenter of gravity above the surface, making Pluto-Charon a double system. Two months is much smaller Nix and Hydra also explore Pluto and Charon. Pluto lies in the resonant belt and has a 3:2 resonance with Neptune, Pluto, which means circle around the sun twice for every three Neptune circular. Kuiper belt objects whose orbits have the same resonance called plutino.
Haumea and Makemake
Haumea (average 43.34 SA) and Makemake (average 45.79 SA) is by far the two largest objects in the classical Kuiper belt. Haumea is an egg-shaped object and have a couple of months. Makemake is the brightest object in the Kuiper belt after Pluto. Was originally named 2003 EL61 and 2005 FY9, in 2008 and named a dwarf planet status. Orbit both longitudinal berinklinasi far from Pluto (28 ° and 29 °) and others such as Pluto, the two are not influenced by Neptune, as part of the classical Kuiper Belt Objects.
Scattered disc
Scattered disc (Scattered disc) intersects the Kuiper belt and spread out much wider. This area is thought to be the source of comets of short berperioda. Scattered disk objects allegedly hurled into orbit is uncertain because the gravitational effect of the movement of the early migration of Neptune. Most scattered disc objects (Scattered disc objects, or SDO) has a perihelion in the Kuiper belt and apehelion nearly as far as 150 AU from the sun. OPT Orbit also has a high inclination to the ecliptic plane and often nearly angular brackets.
Some astronomers classify the scattered disc only as part of the Kuiper belt and scattered disc dubbed as "scattered Kuiper belt objects" (Scattered Kuiper belt objects).
Eris
Eris (average 68 SA) is the largest scattered disk objects so far and led to the start of debate on planet definition, because Eris is only 5% larger than Pluto and has an estimated diameter of about 2,400 km. Eris is the largest known dwarf planet and has one month Dysnomia. As Pluto, its orbit has high eccentricity, the perihelion point of 38.2 AU (the distance of Pluto is similar to the sun) and a point 97.6 SA aphelia with the ecliptic plane is longitudinal.
The point where the furthest regions of the Solar System ends and interstellar space is not exactly defined start. Outer boundaries are formed from two separate compression force: the solar wind and the sun's gravity. Furthest limits the influence of the solar wind is approximately four times the distance between Pluto and the sun. Heliopause is known as the starting point in the interstellar medium. But the ball Roche sun, the effective distance of the sun's gravitational influence, is estimated to include about a thousand times farther.
Heliopause
Heliopause is divided into two separate parts. Wind clouds moving at a speed of 400 km / sec to hit a medium plasma from interstellar space. This collision occurred on the impact that termination is located at approximately 80-100 AU from the sun and wind on the opposite area of about 200 AU from the Sun on the downwind direction. Then the wind slowed down dramatically, memampat and turned into a tight, forming an oval structure known as the heliosheath, the behavior is similar seperki comet's tail, stretched out as far as 40 SA in the opposite direction of the wind and many times even further on the other side. Voyager 1 and Voyager 2 are reported to have penetrated the termination of this collision and entered the heliosheath, at distances of 94 and 84 AU from the sun. Outer limits of heliosfer, heliopause, the point where the solar wind stops and starts of interstellar space. Shape of the outer end of heliosfer likely influenced the fluid dynamics of the interaction of the interstellar medium and also the sun's magnetic field that leads to the south (thus giving form to the northern hemisphere blunt at a distance of 9 SA, and much farther than the southern hemisphere.
The rest of the heliopause, at a distance of about 230 SA, there is a conflict of arc, plasma wake left by the sun as edarannya around the Milky Way. There was no space ships that pass through the heliopause, so it is impossible to determine the condition of the local interstellar space with certainty. NASA satellites are expected voyager will penetrate the heliopause at about the coming decade and send back data rate of radiation and the solar wind. In the meantime, a NASA-funded team has developed the concept of "Vision Mission" that will specifically send a satellite into heliosfer penjajak.
Oort cloud
By hypothesis, the Oort Cloud is a giant mass of ice bertrilyun-trillion objects, comets are believed to be the source of long berperioda. This cloud envelops the sun at a distance of about 50,000 AU (around 1 light-year) as far as 100 000 SA (1.87 light years). This area is believed to contain a comet that was thrown from the inner solar system as interaction with the outer planets. Oort cloud objects move very slowly and can be shaken by rare situations such as collisions, the gravitational effect of the star passes, or style of pairs of galaxies, tidal forces that pushed the Milky Way.
Sedna
Sedna (525.86 average SA) is a reddish object with an orbit similar to Pluto's highly elliptical giant, about 76 SA 928 SA at perihelion and aphelia, and futures on the 12 050-year orbit. Mike Brown, the inventor of this object in 2003, asserted that Sedna is not a part of the Kuiper belt or scattered disk because perihelionnya too far from the influence of Neptune's migration. He and several other astronomers argued that Sedna is the first object of a new group, which may also include a 2000 CR105. An object at perihelion dotted SA 45, SA aphelia at 415, and 3420-year orbit term. Brown nicknamed it the "inner Oort cloud", as it may be formed through a similar process, although much closer to the sun. Sedna is most likely a dwarf planet, though the form kebulatannya remains to be determined with certainty.
Restrictions
Many aspects of our Solar System is still unknown. The sun's gravitational field is expected to dominate the gravitational force around stars as far as two light years (125 000 AU). Under the estimated radius of the Oort Cloud, on the other hand, no larger than 50,000 SA. Even if Sedna has been found, the region between the Kuiper Belt and Oort Cloud, a region which has a radius of tens of thousands of SA, it can be said has not been mapped. In addition, there are also ongoing studies, the study area between Mercury and the sun. New objects may still be found in areas not yet mapped.
Location of the Solar System in the Milky Way
Solar System is located in the Milky Way galaxy, a spiral galaxy about 100,000 light years in diameter and has about 200 billion stars. The sun is located in one arm of the spiral galaxy called the Orion Arm. The location of the Sun is between 25,000 and 28,000 light years from galactic center, the speed of orbit around the galactic center about 2,200 kilometers per second. Every 225-250 million years of the revolution forward. This time the revolution of the galaxy known as the Solar System. Apex of the sun, the sun's path in the universe, nearby the Hercules konstelas directed at the final position of the star Vega.
Location of the solar system in galaxy plays an important role in the evolution of life on Earth. Shape of the earth's orbit is similar to a circle with a speed almost equal to the spiral arms of galaxies, hence the earth is very rarely break through the arm path. Spiral galaxy has a high concentration of potentially dangerous supernovae profound effect on life on Earth. This situation gives the Earth a long-term stability which allows the evolution of life. Solar is also located away from congested areas in the center of the galaxy stars. In the central area, the gravitational pull of nearby stars that could shake up the objects in the Oort cloud comets and fired into the inner Solar System. This could result in potential collisions that destroy life on Earth. The intensity of radiation from the galactic center also influence the development of high-level life forms. However, the scientists hypothesized that at the current location of the Solar System supernova have affected life on Earth in the last 35,000 years by throwing a star's core fragments toward the sun radiation in the form of dust or other larger materials, such as a comet-like objects.
Surrounding area
Nearest galaxy environment of the Solar System is something called the Local Interstellar Cloud (Local Interstellar Cloud or Local Fluff), which is a thick cloudy areas known as the Local Bubble (Local Bubble), which is located in the middle of the rare regions. Local bubble is shaped like an hourglass cavity found in the interstellar medium, and measuring about 300 light years. The bubble is filled littered with high-temperature plasma that may be derived from several supernova that occurred recently. In within ten light years (95 trillion km) from the sun, the stars are relatively few. The nearest star is Alpha Centauri system triplets, which is 4.4 light years. Alpha Centauri A and B is a double star like the sun, while the Centauri C is a red dwarf (also known as Proxima Centauri) a double circle around the first twin at a distance of 0.2 light years. The stars next closest is a red dwarf star called Barnard (5.9 light years), Wolf 359 (7.8 light years) and Lalande 21 185 (8.3 light years). Largest star within ten light years is Sirius, the brightest star classified as a 'main sequence' mass roughly twice the mass of the sun, and surrounded by a white dwarf called Sirius B. Are both within 8.6 light years. The rest of the rest of the system located within a distance of 10 light-year is a red dwarf binary star system Luyten 726-8 (8.7 light years) and a red kerdial named Ross 154 (9.7 light years). Single stars like the sun is nearest the moneylender Tau, which lies 11.9 light years away. This star-sized approximately 80% by weight of the sun, but the brightness (luminosity) only 60%. Closest planet beyond the Solar System from the sun, which is known so far is the star Epsilon Eridani, a star slightly more red than pale and mathari. It is located about 10.5 light-years away. Planet of this star is confirmed, called Epsilon Eridani b, measuring approximately 1.5 times Jupiter's mass and the distance around the parent star 6.9 light years.
A. Meteor
Meteor is the celestial bodies that enter into the realm of Earth's atmosphere, which caused friction with the air metor surface at high speed. Due to the friction that is causing rapid heating and light a fire in the distance we see as shooting stars.
B. Meteorites
Meteorites are objects in space at a rapid pace. The number of meteorites through the sky does not count because it is very much with different shapes, types, ingredients, color, nature, and so forth.
C. Comet
Comets are celestial bodies that orbit the sun. Comets have orbits own orbit is oval shaped. Comets are commonly referred to as shooting stars because of its bright glowing gas and dust have the tail very long.
D. Satellite
Satellites are objects that orbit around the planet that has its own circulation. That surrounds the planet with satellites together around a star. The Moon is a natural satellite owned by the earth along the earth around the sun, while satellite palapa, satellite b1, and so is man-made satellites are used for specific purposes such as for communications, spies, research, and so forth.
E. Star
Stars are celestial space which has a large size and emit light as a light source. The nearest star to Earth is the sun. The sun surrounded by planets in the solar system as planets Earth, Mercury, Venus, Mars, Jupiter, Saturn, Uranus, Neptune and Jupiter.
F. Planet
Planets are celestial bodies that surround the star as the center of the solar system. The planet can not produce its own light but can reflect light. Planets close to Earth every day we can see with the naked eye as the planet Venus is called the morning star.
Earth
is the third planet from the eight planets in the Solar System. Estimated to reach 4.6 billion years old. The distance between the Earth to the sun is 149.6 million kilometers, or 1 AU (UK: astronomical unit). Earth has a layer of air (atmosphere) and the magnetic field is called (the magnetosphere) that protect the Earth's surface from solar wind, ultraviolet rays and radiation from outer space. This layer of air surrounds the earth to a height of about 700 kilometers. The air layer is divided into Troposphere, Stratosphere, Mesosphere, and Exosphere thermosphere.
Ozone layer, as high as 50 kilometers, is located in the stratosphere and mesosphere and protect the earth from ultraviolet rays. Earth's surface temperature difference is between -70 ° C to 55 ° C depending on the local climate. Divided into 24 hours a day and a year on earth equal to 365.2425 days. Earth has a mass weighing 59 760 billion tons, with a surface area of 510 million square kilometers. Gravity of the Earth (about 5,500 kilograms per cubic meter) is used as the unit weight ratio of other types of planets, the gravity of Earth is set as 1.
Earth has a diameter of 12 756 kilometers long. Earth's gravity was measured as 10 N kg-1 used as the unit of the gravity of other planets, the Earth's gravity is set as 1. Earth has one natural satellite the moon. 70.8% of the surface of the earth covered with water. Earth's air consists of 78% nitrogen, 21% oxygen and 1% water vapor, carbon dioxide and other gases.
Earth is made ​​up of the Earth's core consists of nickel iron 1370 kilometers thick frozen to a temperature 4500 ° C, also covered by the liquid outer core that is 2100 miles thick, and covered also by the 2800 kilometer-thick silica coat formed 83% of the earth and finally once covered by a thick crust about 85 kilometers.
Earth's crust is thinner on the ocean floor is about 5 kilometers. Earth's crust is divided to several parts and moving through the movement of tectonic plates (the theory of continental drift) that produce earthquakes.
The highest point on the earth's surface is as high as Mount Everest is 8,848 meters and the deepest point is the Mariana Trench in the Pacific ocean with a depth of 10 924 meters. Lake Baikal is the deepest lake with a depth of 1637 meters, the largest lake is the Caspian Sea with an area of 394 299 km2.
The formation process of the Earth
Roz 2:38 PM 2 comments
Before that, let us understand the sense of Earth:
Earth is a planet all living residence and its contents. As the residence of living beings, the earth is made ​​up of several layers of earth, construction materials forming the earth, and all the natural resources contained within it. Shape the earth's surface varies, ranging from land, sea, mountains, hills, lakes, valleys, and so forth. Earth as a planet that is included in the solar system in the universe is not silent as to what we thought all along, but do the rotation of the earth on its axis (rotation) and moves around the sun (revolution) as the center of the solar system. This is what causes day and night tides. Therefore, the process of formation of the earth is inseparable from the formation of our solar system.
Once understood, this is the process of formation of the earth from some theories:
Big bang 1.Theory
This theory is the most famous adalh gan.
Under the Big Bang Theory, the process begins with the formation of Earth tens of billions of years ago. At first there are wisps of fog giant spinning on its axis. Rotation does allow small parts and light was thrown out and the large gathering in the center, forming a giant disc. At one point, the giant mist exploded with a vengeance in space who later formed the galaxies and nebula, nebula. Over a period of approximately 4.6 billion years old, the nebula nebula-freeze and form a galaxy called the Milky Way Galaxy name, then formed the solar system. Meanwhile, the light had been thrown off condenses to form clumps that cools and solidifies. Then, the clumps that formed the planets, including planet Earth.
During its development, planet earth continues to experience a gradual process and to form like this. There are three stages in the process of formation of the earth, namely:
A. Initially, the earth is still a homogeneous planet and not have bedding or a different element.
2. Bedding structure of the earth formation that begins with the onset of differentiation. Heavy iron material will sink the larger species, while the lighter weight species will move to the surface.
3. Earth is divided into five layers, namely the core, outer core, the mantle, outer mantle, and crust.
Changes in the earth caused by weather and climate change.
2. Kant-Laplace theory of Fog
Since the time before Christ, the experts have a lot of thinking and analyzing the phenomena of nature. Start of the 18th century scholars had thought process of the Earth.
Do you remember about the theory of fog (nebula) are expressed by Immanuel Kant (1755) and Pierre de Laplace (1796)? They are famous for Kant-Laplace theory of fog. In this theory proposed that the gas in the universe there are then assembled into the mist (nebula). Force of attraction between the gas is forming a very large collection of fog and spinning faster and faster. In the process very quick turnaround, the material parts of the equatorial haze thrown apart and solidified (for cooling). The part is then thrown into the planets in the solar system.
3. Theory of planetesimal
A century after the theory of the mist, appeared planetesimal theory proposed by Chamberlin and Moulton. This theory has revealed that in the beginning there is the sun's origin. At one point, the origin of the sun is approached by a large star, which led to the withdrawal in the sun. Solar energy due to the withdrawal of earlier origin, there was a great explosions. Gas is blown out of the solar atmosphere, then condenses and freezes as solid objects, and called planetesimals. These planetesimals in its development into the planets, and one of them is our planet Earth.
In essence, the theoretical processes of the planets and the earth, starting daribenda gaseous temperature is very hot. Then due process and turnaround time (centrifuge) quickly, then the cooling occurs that causes compaction (on the outside). Adapaun Earth's inner body temperature remains high.
4. Tidal Theory of Gases
This theory was put forward leh jeans and Jeffreys, namely that a large star in a short distance toward the sun, thus causing the body tides on the sun, the sun was still in a gaseous state. The occurrence of the tides on Earth as we know, size, very small. The cause is the small mass of the moon and the distance of the moon to the Earth (60 times the radius of Earth orbit). However, if a star's mass is almost as big as the sun nears the sun, it will form a sort of gigantic mountains of waves on the body of the sun, which is caused by the pull of earlier stars. Guung mountains will reach an incredible height and form a kind of immense incandescent tongue, protruding from the mass of the sun before and extending toward the big star.
In the heat of the tongue is the case sealing gases and eventually these columns will break, and then split into separate objects, ie planets. Massive star that causes the withdrawal of the body parts of the sun before, continue the journey in the universe, so it will gradually lose its influence on last-shaped planet. The planets will revolve around the sun and cools. This cooling process will be slow on large planets like Jupiter and Saturn, whereas the small planets like our Earth, runs relatively faster cooling.
While the cooling takes place, the planets around the sun was still in an elliptical orbit, so most likely at some point toward the sun would waver in short distances. As a result of the withdrawal force of the sun, there will be ups and downs on the bodies of the new born planet. The sun will draw material from the columns of the planets, thus was born the months (satellites) that revolve around the planets. held the role of the sun in the months to form is in principle the same as the big star role in shaping the planets, as discussed above.
5. The theory of the Twin Star
This theory was put forward by an expert Astronomy RA Lyttleton. According to this theory, galaxies comes from a combination of twin stars. One of the exploded star, so much material is thrown. Because the star that exploded did not have the force of gravity is still strong, then the fractional distribution of these stellar explosions around stars that did not explode. The star that exploded was not the sun, while the fraction of stars other than the planets that surround it
Conclusion
There are two conclusions to be drawn from the explanation of the formation of Earth, namely:
A. Earth comes from an exploding giant mist terrible, and then forming galaxies and nebulae. After that, the nebula freezes to form the Milky Way galaxy, then the system of surya.Bumi formed from the small light that was thrown out when a giant exploding mist that cools and solidifies, forming the earth.
2. Three-stage process of formation of the earth, starting from the beginning the earth was formed, differentiation until the earth began to split into several zones or layers, namely the core, outer core, the mantle, outer mantle, and crust.